Tak hanya rumah sakit, lahan pemakaman juga terus digali lantaran jumlah kematian pasien Covid-19 ikut meningkat. Kelompok relawan Skuad Manajemen Pemakaman Malaysia (SPJM) juga mengaku bekerja lebih keras setiap hari membantu proses penguburan jenazah.
Sebelum pandemi, SPJM biasanya menguburkan rata-rata tiga jenazah tiap hari. Namun kini, mereka dapat menguburkan lebih dari lima jasad setiap harinya.
Lonjakan kasus Covid-19 ini pun dinilai semakin menghambat pemulihan ekonomi Negeri Jiran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam peta jalan yang disusun pemerintahan Muhyiddin, perekonomian Malaysia diperkirakan baru akan dibuka penuh mulai September mendatang dengan catatan tingkat rawat inap di rumah sakit harus menurun.
Selain itu, vaksinasi juga harus ditingkatkan dan dipercepat agar bisa menekan infeksi Covid-19 baru ketika perekonomian mulai dibuka lagi.
Sementara itu, oposisi mendesak Muhyiddin segera mengizinkan parlemen kembali bersidang setelah ditangguhkan (reses) sejak pemerintah mendeklarasikan situasi darurat corona Januari lalu.
Deklarasi status darurat memberikan Muhyiddin kewenangan untuk menangguhkan parlemen. Dengan demikian, dapat menerapkan aturan darurat tanpa persetujuan legislatif.
Sementara itu, pihak oposisi Malaysia sudah gerah karena tak dapat menyampaikan perbedaan pendapat mengenai penanganan Covid-19 melalui parlemen.
Penangguhan parlemen ini memang dianggap sejumlah pihak sebagai cara Muhyiddin untuk menghindari kritik terhadap pemerintahannya yang hanya memegang mayoritas kecil setelah pecah kongsi dengan koalisi Pakatan Harapan.
Dengan penangguhan ini, parlemen juga tak bisa mengajukan mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin.