Seoul Krisis Covid, Korsel Terapkan Larangan Tingkat Tinggi

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 16:35 WIB
Korsel menerapkan larangan pergerakan tingkat tinggi di Seoul setelah ibu kota negara itu mengalami lonjakan Covid yang sudah mencapai 'level krisis maksimum.'
Korsel menerapkan larangan pergerakan tingkat tinggi di Seoul setelah ibu kota negara itu mengalami lonjakan Covid yang sudah mencapai 'level krisis maksimum.' (AP/Ahn Young-joon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Selatan menerapkan larangan pergerakan tingkat tertinggi di Seoul setelah ibu kota negara itu mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang sudah mencapai "level krisis maksimum."

Dalam rapat bersama Perdana Menteri Kim Boo-kyum, gugus tugas penanganan Covid-19 Korsel menyatakan bahwa mereka akan menerapkan larangan pergerakan Level 4 di Seoul, Provinsi Gyeonggi, dan Incheon.

Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa larangan tersebut akan berlaku selama dua pekan terhitung mulai Senin (12/7) mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana dilansir AFP, dengan pemberlakuan aturan tersebut, pemerintah Korsel melarang perkumpulan lebih dari dua orang mulai pukul 18.00.

Sekolah-sekolah akan ditutup, sementara kafe dan restoran akan dibatasi. Layanan makan di tempat bakal dilarang setelah pukul 22.00.

Sementara itu, tempat-tempat hiburan, seperti bar dan kelab malam, akan tutup total. Semua acara publik juga dilarang, kecuali aksi protes yang dilakukan oleh satu orang.

Kim Boo-kyum menyatakan bahwa pemerintah harus menerapkan aturan ini karena lonjakan Covid-19 di Seoul selama beberapa waktu belakangan membuat upaya penanganan kini berada di level krisis maksimum.

"Langkah-langkah antivirus sudah mencapai level krisis maksimum dengan rekor kasus harian Covid-19 dalam beberapa hari terakhir," ujar Kim.

[Gambas:Video CNN]

Korsel memang sedang mengalami lonjakan Covid-19 beberapa hari belakangan. Pada hari ini, Jumat (9/7), Korsel mencetak kasus tertinggi selama pandemi dengan 1.316 infeksi corona baru.

Menurut Kim, sebagian besar kasus Covid-19 baru terdeteksi di Seoul, kota yang menampung nyaris separuh populasi Korsel.

"Di Seoul saja, kami menerima laporan lebih dari 500 kasus selama tiga hari berturut-turut, berarti empat dari lima kasus nasional datang dari ibu kota," tutur Kim.

Dalam sepekan belakangan, klaster baru bermunculan di Seoul, termasuk sekolah, kantor, mal. Tempat-tempat tersebut kerap dikunjungi warga berusia 20-30 tahun.

Menurut penuturan pejabat kesehatan Korsel, rentang usia tersebut kebanyakan belum menerima vaksin Covid-19. Dengan demikian, potensi penularan lebih tinggi.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER