Penduduk suku asli di Pulau Penelakut, Kanada menyatakan mereka menemukan ratusan kuburan tak bernama diduga anak suku asli atau Indian di dekat bekas lokasi sekolah asrama.
Diduga itu adalah makam anak-anak suku asli Kanada yang meninggal akibat perlakuan buruk saat dipaksa masuk ke sekolah asrama khusus dalam program asimilasi masyarakat di pemerintahan masa lalu.
"Kita berada pada titik di mana harus menghadapi trauma yang diakibatkan oleh aksi genosida," kata Ketua Suku Penelakut, Joan Brown, seperti dilansir AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brown dan anggota sukunya menyatakan menemukan lebih dari 160 makam misterius di wilayah British Columbia.
"Ini hanya puncak gunung es," kata mantan Wakil Presiden Persatuan Ketua Suku Indian British Columbia, Bob Chamberlin.
Dia memperkirakan masih ada lusinan makam tak bernama yang belum ditemukan.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyatakan turut berbela sungkawa akibat penemuan ratusan makam itu.
"Saya turut berduka untuk Suku Penelakut dan seluruh suku asli di seluruh negeri. Kita tidak bisa membawa mereka kembali dari kematian, tetapi kami akan dan tetap melanjutkan untuk mengungkap kebenaran, seperti kerja sama dengan kelompok suku asli yang akan terus terjalin untuk melawan diskriminasi dan rasialisme sistemik dengan tindakan nyata," kata Trudeau.
Sekolah asrama khusus bagi suku asli di Pulau Penelakut yang berada di sebelah barat kota Vancouver didirikan pada abad ke-19 dan ditutup pada 1975.
Sampai saat ini kuburan misterius itu ditemukan di sejumlah lokasi di Kanada. Yakni 215 makam di Kamloops-British Columbia, 715 makam di Marieval-Saskatchewan, dan 182 di makam di Cranbrook.
Menurut laporan, ada sekitar 150 ribu anak-anak suku asli Kanada yang dipaksa masuk ke sekolah asrama itu diperlakukan buruk dan mengalami pelecehan seksual.
Mereka dilarang bertemu dengan keluarga dan tidak boleh menggunakan bahasa ibu dan memperlihatkan kebiasaan di suku mereka. Ratusan ribu anak-anak itu wajib masuk sekolah asrama yang berjumlah 139 yang berada di seluruh Kanada, sebelum praktik itu dihentikan pada 1990.
Sebanyak 4.000 anak-anak suku asli itu dilaporkan meninggal di asrama dan dikubur di halaman sekitar sekolah. Para pakar mengistilahkan hal itu sebagai genosida budaya suku asli Kanada.
Pada 2008 mantan Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper, pernah menyampaikan permohonan maaf atas nama rakyat Kanada atas praktik pemaksaan budaya kepada anak-anak suku asli.
(ayp/ayp)