Malaysia Rekor Pasien Covid-19 di ICU, Tembus 1.000 Orang

CNN Indonesia
Selasa, 27 Jul 2021 08:13 WIB
Malaysia mencatat lebih dari 1.000 pasien Covid-19 dirawat di ICU untuk pertama kalinya sejak pandemi akibat virus corona melanda tahun lalu. (AFP/Mohd Rasfan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Malaysia mencatat lebih dari 1.000 pasien Covid-19 dirawat di unit perawatan intensif (ICU) untuk pertama kalinya sejak pandemi akibat virus corona melanda tahun lalu.

Data Kementerian Kesehatan Malaysia menunjukkan bahwa 1.009 pasien Covid-19 dirawat di ICU di berbagai rumah sakit di Negeri Jiran pada Senin (26/7).

Dari keseluruhan jumlah pasien Covid-19 di ICU itu, lebih dari setengahnya, tepatnya 524 orang, menggunakan alat bantu pernapasan.

Malay Mail melaporkan bahwa angka rawat diICU itu merupakan yang tertinggi selama pandemi. Ini merupakan kali pertama Negeri Jiran melaporkan empat digit pasien Covid-19 di ICU.

Tak hanya itu, kematian akibat Covid-19 di Malaysia pada Senin juga menembus rekor dengan catatan 207 kasus.

Sehari sebelumnya, Minggu (25/7), Malaysia mencatat rekor kasus harian Covid-19 dengan 17.045 infeksi corona dalam 24 jam.

Meski jumlah infeksi corona di Malaysia menunjukkan tren peningkatan selama beberapa pekan belakangan, Malaysia berencana mencabut status darurat Covid-19 pada 1 Agustus mendatang.

Menteri Hukum Malaysia, Takiyuddin Hassan, menuturkan pemerintah tidak akan menganjurkan Raja Malaysia memperpanjang status darurat ketika berakhir pada 1 Agustus mendatang.

Raja Malaysia menyetujui status darurat Covid-19 sejak 12 Januari lalu. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin berpendapat status darurat diperlukan untuk meredam penularan virus corona.

Deklarasi status darurat memberikan Muhyiddin kewenangan untuk menangguhkan parlemen (reses). Dengan begitu, Muhyiddin dapat menerapkan kebijakan penanganan pandemi tanpa melalui persetujuan legislatif.

Di awal pandemi, kabinet Muhyiddin memang dinilai berhasil menekan penyebaran dan laju infeksi Covid-19, salah satunya dengan menerapkan penguncian wilayah (lockdown) pada Maret tahun lalu. Saat itu, laju infeksi harian corona dapat ditekan.

Namun, setelah menerapkan serangkaian pelonggaran, Malaysia kembali didera gelombang baru penularan Covid-19 yang diperparah dengan penyebaran varian Delta.

Muhyiddin kemudian menerapkan lockdown lebih ketat pada 1 Juni hingga hari ini. Namun, terlepas dari lockdown dan status darurat, penularan Covid-19 Malaysia semakin buruk dan memicu kemarahan publik.

(has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK