Taliban Kepung Kota Afghanistan, Warga Kabur Selamatkan Diri
Sejumlah warga Afghanistan menyelamatkan diri setelah kelompok Taliban menyerang dan mengepung salah satu kota di daerah selatan, Lashkar Gah, pada Rabu (3/8).
Seorang warga bernama Saleh Mohammad mengatakan bahwa ratusan keluarga sudah keluar dari daerah tersebut. Namun, sebagian penduduk lainnya masih terkepung baku tembak antara Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan.
"Tak mungkin bisa keluar dari area itu karena baku tembak masih berlangsung. Tak ada jaminan kami tak akan tertembak di tengah jalan. Pemerintah dan Taliban menghancurkan kami," ujar Mohammad kepada AFP.
Mohammad mengatakan bahwa baku tembak tersebut sudah berlangsung sejak Selasa (2/8) pagi. Tentara Afghanistan pun memerintahkan warga untuk keluar dari daerah itu, tapi tak semua dapat meninggalkan rumah begitu saja, seperti Halim Karimi.
"Keluarga yang berkecukupan dan punya mobil sudah kabur lebih dulu. Keluarga yang tak bisa meninggalkan rumahnya diminta untuk tetap berada di dalam rumah, seperti kami," ujar Karimi.
Ia kemudian berkata, "Kami tak tahu harus ke mana atau bagaimana caranya kabur. Kami lahir untuk mati."
Namun, tentara Afghanistan mulai mendesak warga untuk keluar rumah ketika serangan Taliban mulai parah. Taliban sudah menguasai kantor-kantor radio dan televisi, bahkan masuk ke rumah-rumah warga.
"Tolong pergi secepatnya sehingga kami dapat memulai operasi. Saya tahu sangat sulit meninggalkan rumah. Ini semua juga sulit bagi kami, tapi jika kalian tidak pergi dalam beberapa hari, mohon maafkan kami," tutur komandan Korps Tentara Afghanistan di wilayah itu, Sami Sadat.
Sementara Lashkar Gah terkepung, Afghanistan juga melancarkan serangan baru di ibu kota negara itu, Kabul, pada Selasa malam.
Rangkaian serangan itu dimulai dengan ledakan bom di dekat rumah Menteri Pertahanan Afghanistan, Mohammadi, pada malam hari.
Kurang dari dua jam setelah bom meledak, terdengar ledakan besar lain yang diikuti dengan sejumlah dentuman lebih kecil juga beberapa tembakan di lokasi serupa.
Selain itu, sejumlah orang juga dilaporkan masuk ke dalam rumah seorang anggota parlemen. Mereka kemudian menembaki rumah Mohammadi dari kediaman anggota parlemen itu.
"Sejumlah anggota parlemen sedang rapat di rumah itu untuk menyusun rencana melawan Taliban di wilayah utara negara," ujar seorang sumber kepada AFP.
Taliban memang terus menggencarkan serangannya setelah Amerika Serikat dan NATO menyatakan bakal menarik pasukannya dari Afghanistan.
Mereka bahkan mengklaim sudah menguasai 90 persen wilayah Afghanistan. Namun, Afghanistan bersumpah akan merebut kembali daerah-daerah tersebut.
(has)