Thailand Tembus Rekor Kasus Harian dan Kematian Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 04 Agu 2021 18:40 WIB
Thailand mencatat rekor kasus harian Covid-19 dan kematian akibat infeksi virus corona dalam 24 jam belakangan hingga Rabu (4/8) pagi.
Thailand mencatat rekor kasus harian Covid-19 dan kematian akibat infeksi virus corona dalam 24 jam belakangan hingga Rabu (4/8) pagi. (Reuters/Soe Zeya Tun)
Jakarta, CNN Indonesia --

Thailand mencatat rekor kasus harian Covid-19 dan kematian akibat infeksi virus corona dalam 24 jam belakangan hingga Rabu (4/8) pagi.

Pihak berwenang Thailand melaporkan bahwa kematian akibat Covid-19 mencapai 188 jiwa dan infeksi corona tembus 20.200 kasus dalam sehari.

Ini merupakan laporan kasus harian Covid-19 dan kematian akibat corona tertinggi sepanjang pandemi. Sebelumnya, rekor terakhir tercatat pada Sabtu (31/7) dengan, 178 kematian dan 18.912 kasus harian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Kesehatan Thailand melaporkan ada 20.013 kasus yang muncul di komunitas dan 187 kasus dari penjara. Pusat Informasi Covid-19 kemudian menyatakan 188 kematian baru itu berusia antara 22 hingga 95 tahun.

Sebanyak 15 diantaranya tidak memiliki penyakit kronis. Empat orang meninggal rumah atau selama perjalanan menuju rumah sakit, dua di Bangkok dan masing-masing satu di Pattani dan Yala.

Thailand menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19, menyusul beberapa tetangganya seperti Indonesia dan Malaysia.

Lonjakan kasus di Thailand memicu protes yang menuntut Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha untuk mundur karena dianggap gagal menangani pandemi Covid-19.

Pada Senin (2/8) lalu, mobil dan motor memenuhi jalan di Bangkok. Ratusan pengendara membunyikan klakson untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka dengan pemerintah.

"Perdana menteri mengatakan untuk bekerja dari rumah, tetapi orang-orang meninggal di rumah," kata pemimpin demonstrasi, Nattawut Saikua, dikutip Nikkei Asia.

Fasilitas dan tenaga kesehatan juga dilaporkan mulai kewalahan. Di samping itu, masih banyak pasien yang tak bisa ke rumah sakit karena aturan pembatasan Covid-19.

Aturan pembatasan itu diterapkan pemerintah untuk menahan laju penyebaran Covid-19 yang dimulai sejak 12 Juli lalu.

Pada Senin, pemerintah Thailand juga memperpanjang penguncian wilayah dan jam malam mulai dari 3 hingga 17 Agustus mendatang. Mereka juga menambahkan 16 provinsi ke dalam zona merah gelap atau kontrol ketat dan maksimum.

Asisten juru bicara Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (ICCSA), Apisamai Srirangsan, mengatakan bahwa jam malam diberlakukan mulai pukul 21.00 hingga 04.00 waktu setempat.

[Gambas:Video CNN]

ICCSA juga meminta restoran dan tempat makan di mal yang berada di wilayah zona merah gelap hanya melayani pesan antar.

Pusat perbelanjaan toko akan ditutup. Namun supermarket, apotek dan pusat vaksinasi akan tetap dibuka.

Selain itu, kapasitas penumpang di transportasi umum hanya diizinkan 50 persen. Kendaraan publik juga tak lagi beroperasi dari pukul 21.00 sampai 04.00 waktu setempat.

"Sangat mungkin (pembatasan) akan berlanjut hingga 31 Agustus jika situasinya tak membaik," ujar Apisamai, dikutip Bangkok Post, Minggu (1/8).

Hingga kini, total kasus Covid di Thailand mencapai 672 ribu dengan 5.503 kematian.

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER