Kasus Covid-19 Naik Lagi, RS di Sri Lanka Keteteran

CNN Indonesia
Sabtu, 07 Agu 2021 14:50 WIB
Antrean vaksin di Kolombo, Sri Lanka. (AFP/ISHARA S. KODIKARA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Angka kasus Covid-19 di Sri Lanka kembali melonjak, rumah sakit di negara tersebut pun keteteran menangani jumlah pasien yang membludak.

Melansir AFP, Pemerintah Sri Lanka melarang gelaran upacara kenegaraan dan pertemuan publik hingga 1 September mendatang demi mencegah terjadinya krisis Kesehatan.

Pemerintah Sri Lanka membatasi para pegawainya untuk masuk kantor setelah sebelumnya membolehkan pegawai negeri untuk kembali bekerja di kantor.

Pemerintah Sri Lanka meminta perusahaan untuk membuat laporan siapa saja pegawai kantor yang harus bertugas di luar rumah. Pembatasan ini diambil setelah pada Jumat angka kasus positif dan kematian naik drastis dalam sepekan. Angka kasus dan kematian melebihi angka bulan lalu.

Gambaran situasi rumah sakit disampaikan oleh seorang penyiar televisi Sri Lanka, Thilakshani Maduwanthi. Ia memperlihatkan kondisi rumah sakit Kolombo Selatan sangat padat. Dalam satu ranjang tiga orang pasien harus berbagi tempat tidur.

Thilakshani mengatakan, dua pasien meninggal di hadapannya dan para tenaga kesehatan terpaksa merawat para pasien di bawah pohon karena tidak dapat masuk ke dalam rumah sakit.

Dilansir dari AFP, dalam unggahan di Facebook, Thilakshani menuliskan: "Apa yang kami laporkan tentang India di mana orang-orang meninggal di luar rumah sakit yang penuh sesak bulan lalu, kini pemandangan serupa terjadi tepat di depan mata saya."

Unggahan lain di media sosial menunjukkan penumpukan jenazah di dua rumah sakit di luar ibu kota. Pemerintah Sri Lanka hanya mengizinkan 25 pelayat dan pernikahan hanya diperbolehkan sebanyak 150 orang.

Pemerintah Sri Lanka melonggarkan pembatasan kegiatan pada bulan lalu saat pemerintah mengedarkan dan mengkampanyekan vaksinasi. Lebih dari 10 juta orang dari total 21 juta populasi telah diberikan vaksin dosis pertama dan 2,67 juga jiwa telah menerima vaksin dosis kedua pada Kamis (5/8).

Meski begitu, jumlah infeksi meningkat lebih dari dua kali lipat per harinya, dengan rata-rata kasus harian mencapai 2.500 dan angka kematian berada di atas 80. Sampai saat ini, Sri Lanka telah mencatat ribuan angka kematian.

Kasus kenaikan signifikan terjadi setelah pemerintah melonggarkan pembatasan pada bulan April untuk merayakan perayaan Sinhala dan Tahun Baru Tamil. Peraturan diperketat lagi di bulan Mei dan dilonggarkan kembali pada bulan Juli.

(afp/imb/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK