Taliban Pekik Takbir Usai Rebut 3 Ibu Kota Provinsi

Gerilyawan Taliban kembali merebut tiga ibu kota provinsi dan sebuah markas angkatan bersenjata Afghanistan dalam pertempuran sengit yang berlangsung pada Rabu (11/8) kemarin.

Hal itu membuat Taliban kini menguasai dua pertiga wilayah Afghanistan. Di tengah-tengah tahap akhir penarikan pasukan koalisi Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (12/8), gerilyawan Taliban merebut Provinsi Badakhshan, Baghlan dan Farah. Hal itu membuat pemerintah Afghanistan terlihat semakin kesulitan mempertahankan wilayah kekuasaan mereka setelah Ibu Kota Kunduz, Provinsi Kunduz, juga jatuh ke tangan milisi Taliban.

Seorang politikus di Farah, Humayoon Shahidzada, membenarkan ibu kota mereka kini dikuasai Taliban.

Milisi Taliban dilaporkan menyeret sejumlah jasad pasukan Afghanistan yang tewas dalam pertempuran di jalan utama Kota Farah menggunakan kendaraan, sambil memekikkan lafaz takbir.

"Allahu Akbar!," kata seorang gerilyawan Taliban yang menyandang sebuah senapan serbu M-16.

Milisi Taliban juga mengambil sejumlah kendaraan pasukan Afghanistan berupa jip Humvee dan mobil bak terbuka Ford yang merupakan bantuan dari Amerika Serikat.

"Situasi di kota ini sudah terkendali, kami para mujahidin berpatroli dengan berkeliling kota," ujar seorang milisi Taliban lainnya.

Milisi Taliban juga melepaskan tembakan ke udara sepanjang hari merayakan keberhasilan mereka merebut Kota Farah.

Selain itu, milisi Taliban juga berhasil merebut Ibu Kota Faizabad, Provinsi Badakhshan dan Ibu Kota Poli-Khumri, Provinsi Baghlan.

Sebelumnya milisi Taliban merebut Taluqan, Ibu Kota Provinsi Takhar; Sar-e-Pul, ibu kota Provinsi Sar-e-Pul; Kunduz, Ibu Kota Provinsi Kondoz, Sheberghan, ibu kota Provinsi Jawzan; Zaranj, ibu kota Provinsi Nimruz, Aibak, Ibu Kota Provinsi Samangan; dan Lashkar Gah, ibu kota Provinsi Helmand.

Gerilyawan Taliban juga merebut Bandara Kunduz dan menangkap sejumlah tentara dari Korps 217 Angkatan Darat Afghanistan.

Taliban menggencarkan serangan terhadap militer Afghanistan setelah meneken kesepakatan damai dengan Amerika Serikat. Serangan itu dilakukan setelah AS dan NATO setuju menarik seluruh pasukan mereka di negara itu hingga 11 September mendatang.

Sejumlah pakar memperkirakan ibu kota Kabul bakal jatuh dalam 30 hari jika pemerintah Afghanistan tidak mampu membendung serangan Taliban.