AS Izinkan Booster Vaksin Covid-19 untuk Sistem Imun Lemah
Amerika Serikat mengizinkan booster atau dosis ketiga vaksin Covid-19 bagi orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Keputusan itu diambil di tengah upaya meredam penyebaran varian delta.
Keputusan pemberian injeksi ketiga vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna diambil atas rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan persetujuan Administrasi Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS.
"Negara ini telah memasuki gelombang baru pandemi Covid-19 dan FDA secara khusus menyadari orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah sangat berisiko terkena penyakit parah," kata pejabat FDA Janet Woodcock seperti dilansir AFP pada Sabtu (14/8).
Secara khusus FDA menekankan dosis tambahan vaksin akan diberikan untuk penerima transplantasi organ serta orang-orang yang memiliki sistem kekebalan lemah.
Komite Penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mendukung keputusan tersebut pada Jumat (13/8) waktu setempat, setelah menerbitkan rekomendasi pemberian dosis ketiga untuk petugas kesehatan.
Rencananya, pada akhir Agustus mendatanga, para ilmuwan CDC AS akan kembali berkumpul untuk meninjau data potensi dosis ketiga vaksin Covid-19 bagi kelompok masyarakat yang lain seperti orang yang berusia di atas 65 tahun, penghuni panti jompo, serta perawat.
Izin booster vaksin Covid-19 di AS ini mengikuti langkah yang lebih dulu diambil Israel. Pemerintah Israel mulai memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga kepada warga usia 50 tahun ke atas dan tenaga kesehatan.
Pemberian vaksin booster ini disebut mengabaikan imbauan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO mengimbau negara-negara di dunia menunda suntikan ketiga karena ketimpangan cakupan vaksin.
WHO mengimbau negara yang dapat memberikan booster vaksin sebaiknya menyumbangkan dosis tersebut ke negara berkembang dengan tingkat vaksinasi rendah.
(chri/ptj)