Presiden Afghanistan Disebut Kabur Tanpa Baju Ganti dan Uang

CNN Indonesia
Minggu, 22 Agu 2021 06:05 WIB
Presiden Afganistan Ashraf Ghani disebut kabur tanpa baju ganti dan uang saat Taliban menguasai Kabul. (AFP/JIM WATSON)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani disebut-sebut kabur dari negaranya secara tergesa-gesa. Ia bahkan kabur tanpa membawa baju ganti dan uang saat Taliban mulai menyerbu Kabul.

Hal ini diungkap oleh salah satu penasihat senior Ghani. Menurutnya, satu-satunya baju yang dibawa adalah baju yang melekat di tubuhnya. Ghani bahkan, dikabarkan pergi tanpa membawa uang sepeserpun saat itu.

Saat kabur ibu, Ghani melewati dua negara tanpa uang di kantongnya. "Dia pergi ke Termez di Uzbekistan, di mana dia menghabiskan satu malam dan kemudian dari sana ke Uni Emirat Arab (UEA). Tidak ada uang bersamanya. Dia benar-benar hanya memiliki pakaian yang dia kenakan," ujarnya.

Sebelumnya, beredar rumor Ghani kabur dari dengan membawa uang tunai jutaan dolar. Lewat pesan Facebook, Ghani berkilah ia sengaja menghindari tentara Taliban untuk menghindari pertumpahan darah.

Pada detik-detik terakhir sebelum kepergiannya, Ghani bertemu dengan salah satu anggota terkemuka dari kelompok yang bersekutu dengan Taliban dan Al Qaeda. Saat itu, Ghani diminta secara blak-blakan untuk menyerahkan kekuasaannya.

Namun, penasihat senior itu juga mengatakan, pemerintahan Ghani sebelumnya telah membuat kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) untuk menyerah dengan damai dan mengundurkan diri.

"Pembicaraan ini sedang berlangsung ketika Taliban datang ke kota. Taliban memasuki kota Kabul dari berbagai titik, intelijen kami menafsirkan sebagai serangan agresif yang terus menerus," ujar penasihat senior kepada CNN, Sabtu (21/8).

"Sejak lebih dari setahun lalu kami menerima laporan intelijen bahwa Presiden akan dibunuh jika terjadi pengambilalihan," tambah pejabat itu.

Sementara itu, Wakil Presiden, Amrullah Saleh melarikan diri pada Minggu pagi. Amrullah menuju utara ke Lembah Panjshir. Banyak orang lainnya melarikan diri dari kompleks kepresidenan "tidak lama setelah terjadi baku tembak di luar istana. Orang-orang di kota itu panik dan banyak personel keamanan meninggalkan pos mereka," ucapnya.

"Pada saat itu, tujuan kami adalah menyelamatkan kota dan warganya dari pertempuran di jalanan. Ini dipertahankan dan kesepakatan yang telah kami mulai negosiasikan yang berlanjut hari ini di tangan mantan kepala eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah dan mantan Presiden Hamid Karzai," imbuhnya.

Sebelumnya, Ghani dikritik oleh banyak pihak karena meninggalkan Afghanistan di tengah kepungan Taliban.

Sampai saat ini kondisi Afghanistan masih dipenuhi oleh Taliban yang berpatroli di kota-kota. Sejumlah WNA mencoba melarikan diri. Namun, banyak di antara mereka yang berujung meninggal dan tak sedikit pula yang dikabarkan diculik saat mencoba melarikan diri.



(yla/eks)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK