Taliban Wanti-wanti AS Tak Molor Tarik Pasukan di Afghanistan

CNN Indonesia
Senin, 23 Agu 2021 20:52 WIB
Taliban memperingatkan bahwa akan ada 'konsekuensi' jika AS tak memenuhi tenggat waktu menarik pasukan dari Afghanistan pada 31 Agustus mendatang.
Taliban memperingatkan bahwa akan ada 'konsekuensi' jika AS tak memenuhi tenggat waktu menarik pasukan dari Afghanistan pada 31 Agustus mendatang. (AFP/Wakil Kohsar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taliban memperingatkan bahwa akan ada "konsekuensi" jika Amerika Serikat tak memenuhi tenggat waktu untuk menarik pasukan dari Afghanistan pada 31 Agustus mendatang.

"Jika AS atau Inggris memperpanjang waktu evakuasi, jawabannya adalah tidak, atau akan ada konsekuensi," ujar juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, kepada Sky News, seperti dikutip AFP, Senin (23/8).

Shaheen melontarkan pernyataan ini tak lama setelah Presiden Joe Biden mengutarakan kemungkinan AS melebihi tenggat waktu penarikan pasukan. Menurutnya, pasukan AS membutuhkan waktu lebih demi merampungkan proses evakuasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, sejumlah pasukan negara asing, termasuk AS, Inggris, dan Kanada, memang sedang berjibaku membantu evakuasi warga Afghanistan yang ingin melarikan diri setelah Taliban berkuasa.

Karena begitu banyak warga yang berebut dievakuasi, kekacauan kerap terjadi di bandara Kabul. Selain itu, sejumlah laporan juga mengungkap kekerasan yang kerap dilakukan personel Taliban di sekitar bandara.

Biden mengakui keadaan di bandara memang kacau karena warga Afghanistan berebut masuk pesawat. Ia pun menganggap AS harus memperpanjang waktu kehadiran militernya di Afghanistan agar warga setempat dapat dievakuasi dengan aman.

[Gambas:Video CNN]

"Tak mungkin mengevakuasi orang sebanyak itu tanpa kesakitan dan potret-potret menyakitkan yang kalian lihat," kata Biden.

Sementara itu, Taliban menanti AS dan pasukan negara asing lainnya angkat kaki dari Afghanistan. Mereka menegaskan bahwa struktur pemerintahan Afghanistan baru akan terbentuk ketika pasukan AS sudah tak ada di negara itu.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER