Militer AS Minta Biden Segera Pastikan Perpanjangan Evakuasi

CNN Indonesia
Selasa, 24 Agu 2021 13:50 WIB
Militer Amerika Serikat memberi saran dan tenggat waktu kepada Presiden Joe Biden untuk memutuskan soal status perpanjangan evakuasi di Afghanistan.
Evakuasi warga Afghanistan oleh militer AS. (AP/Sgt. Samuel Ruiz)

Senin (23/8), Pentagon mengatakan militer AS telah memasuki kota Kabul untuk mengeluarkan orang-orang yang telantar dan membawa mereka ke bandara sesuai kebutuhan.

Juru bicara Pentagon John Kirby menekankan bahwa contoh-contoh ini tidak terjadi di hari-hari biasa.

"Tetapi kadang-kadang, ketika ada kebutuhan dan ada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan itu, komandan kami di lapangan melakukan apa yang mereka rasa perlu mereka lakukan untuk membantu orang Amerika menuju bandara."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari situasi yang dilaporkan sebelumnya, di mana empat helikopter Chinook militer AS mengangkut 169 orang dari atap Hotel Baron dan mengangkut mereka ke bandara Kamis lalu, ada satu contoh tambahan saat helikopter digunakan untuk membawa para pengungsi ke bandara Kabul, kata Kirby.

Namun, dia tidak memberi perincian lebih lanjut mengenai di mana dan kapan evakuasi semacam itu terjadi. Ia hanya mengatakan pasukan tambahan tidak akan dikirim sebelum 31 Agustus untuk membantu jenis misi ekstraksi ini.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan pasukan AS yang berbasis di bandara tidak bisa pergi ke kota untuk mengambil "kelompok dalam jumlah besar" menuju bandara.

Tetapi orang-orang Afghanistan yang dipekerjakan oleh kedutaan telah mengatakan upaya mereka untuk sampai ke bandara dan meninggalkan Afghanistan menguras tenaga dan tidak berhasil, atau mereka telah berhasil mencapai bandara tetapi berlumuran darah dan putus asa secara mental untuk sampai ke sana.

Saat ditanya mengenai upaya AS untuk para staf lokal mencapai penerbangan evakuasi, Price mengatakan mereka yang dipekerjakan secara lokal "benar-benar menjadi prioritas."

"Mereka benar-benar bagian dari rencana kami. Dan komitmen kepada mereka, untuk keselamatan dan keamanan mereka, adalah sesuatu yang tidak akan berkurang sama sekali," katanya dalam jumpa pers.

Price mengatakan mereka dapat merelokasi anggota staf yang dipekerjakan secara lokal tetapi tidak memberikan angka spesifik.

Price mengklaim staf yang dipekerjakan secara lokal di Kedutaan Besar AS di Kabul belum dievakuasi ke bandara hanya karena mereka tidak berada di kompleks kedutaan pada hari itu.

"Ketika kedutaan dievakuasi dan personel kami mulai berjalan dari kedutaan di Kabul ke fasilitas aman di kompleks bandara, tidak semua staf lokal kami hadir di kompleks kedutaan, pada waktu itu bekerja dari jarak jauh mengingat situasi keamanan yang bergejolak; banyak yang berada di rumah, tidak bekerja," katanya.

CNN melaporkan kedutaan pada pekan lalu mengirim pemberitahuan kepada ribuan staf lokal bahwa mereka bisa pergi ke bandara untuk penerbangan evakuasi.

Namun, beberapa orang Afghanistan yang berhasil masuk ke bandara berlumuran darah dan putus asa, setelah kehilangan sebagian besar barang-barang mereka di sepanjang jalan, menurut berbagai sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Beberapa yang lain memutuskan tidak ingin melanjutkan perjalanan yang berbahaya, meskipun mereka sangat ingin keluar dari negara itu.

Sejumlah orang juga mengambil risiko harus kembali setelah menghadapi situasi yang tidak dapat dipertahankan.

"Saya memutuskan saya lebih suka Taliban menembak saya di kepala untuk terjebak dalam situasi itu," kata seorang Afghanistan yang bekerja di kedutaan selama bertahun-tahun, saat menggambarkan perjalanannya kepada CNN.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER