Hizbullah
Di Libanon, kelompok Hizbullah turut memantau pergerakan Taliban dari dekat.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan Afghanistan adalah bukti AS bukanlah "dewa" yang bisa melakukan segalanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nasrallah apa yang terjadi di Afghanistan saat ini merupakan "kejatuhan moral Amerika".
"Semua orang harus mempertimbangkan dan merenungkan itu," kata Nasrallah merujuk pada kemenangan Taliban seperti dikutip Times of Israel.
Hamas dan Jihad Islam
Hamas, faksi Palestina yang menguasai Jalur Gaza, turut menyambut baik capaian Taliban di Afghanistan.
Salah satu petinggi Hamas, Moussa Abu Marzouk, menghubungkan perjuangan Taliban melawan pemerintah Afghanistan yang dibekingi AS dengan perlawanan kelompoknya terhadap Israel.
"Taliban menang hari ini setelah dituduh mendukung terorisme. Mereka muncul hari ini sebagai gerakan yang lebih cerdas dan lebih realistis," papar Marzouk melalui kicauan di Twitter.
"Taliban menghadapi AS dan agen-agennya dan menolak berkompromi dengan mereka. Taliban tidak tertipu oleh berita utama tentang demokrasi dan pemilu," paparnya menambahkan.
Senada dengan Hamas, kelompok milisi yang juga berbasis di Gaza, Jihad Islam, turut mengucapkan selamat kepada Taliban atas keberhasilan menaklukan Afghanistan.
Menurut Jihad Islam, keberhasilan Taliban merupakan "pembebasan tanah Afghanistan dari pendudukan Barat dan Amerika."
Al-Shabaab, Somalia
Dua hari setelah kejatuhan Kabul, kelompok Al-Shabaab di Somalia memberikan ucapan selamat kepada Taliban.
Melalui stasiun radionya, Al-Shabaab mengatakan kepergian AS dan ribuan tentara asing lainnya dari Afghanistan menjadi kenyataan setelah perjuangan yang berlangsung selama 20 tahun.
"Allahuakbar, selamat. AS dan ratusan ribu tentara asing telah keluar dari negara (Afghanistan). 20 tahun jihad telah berbuah kenyataan," bunyi seruan Al-Shabaab dari saluran radio tersebut.
(rds)