Sebelum berangkat, militer AS melumpuhkan sejumlah pesawat dan kendaraan lapis baja serta sistem pertahanan roket berteknologi tinggi di bandara Kabul.
McKenzie mengatakan 73 pesawat yang sudah berada di Bandara Internasional Hamid Karzai "demiliterisasi", atau dianggap tidak berguna, oleh pasukan AS sebelum mereka menyelesaikan evakuasi dari Afghanistan.
"Pesawat-pesawat itu tidak akan pernah terbang lagi. Mereka tidak akan pernah bisa dioperasikan oleh siapa pun," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pentagon, lanjut McKenzie, meninggalkan sekitar 70 kendaraan taktis lapis baja MRAP, yang sudah dinonaktifkan dan 27 Humvee.
"(Kendaraan) itu tidak akan pernah digunakan lagi oleh siapa pun," katanya.
AS juga meninggalkan sistem C-RAM, kontra roket, artileri, dan mortir yang digunakan untuk melindungi bandara dari serangan roket.
Sistem ini membantu menangkis serangan lima roket dari kelompok ISIS.
"Kami memilih untuk menjaga sistem itu tetap beroperasi hingga menit terakhir,"kata McKenzie, seperti dikutip AFP, Selasa (31/8).
Menurut McKenzie, sistem itu memiliki prosedur yang kompleks dan memakan waktu lama untuk memecah sistem tersebut.
"Jadi kami menonaktifkan sistem itu sehingga tidak akan pernah digunakan."
Setelah seluruh pasukan asing hengkang, Taliban mendeklarasikan kemerdekaan Afghanistan tanpa kehadiran AS, yang sudah menginvasi selama dua dekade.
(isa/bac)