7 Negara Mulai Lirik Taliban di Afghanistan, Inggris-RI

CNN Indonesia
Sabtu, 04 Sep 2021 11:53 WIB
Indonesia hingga Inggris mulai menyatakan keterbukaan mereka terhadap rezim Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan.
Mantan Wapres RI, Jusuf Kalla, pernah bertemu beberapa kali dengan Taliban. (Foto: Dok. Istimewa)

Indonesia

Indonesia masih melihat dan menunggu sikap negara lain dalam mengakui pemerintahan baru Afghanistan di era Taliban.

Meski begitu, Direktur Jenderal Urusan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani, mengatakan Indonesia akan tetap menjalin hubungan dengan rezim Taliban.

Salah satu alasannya, kata Kadir, agar Indonesia bisa memantau sejauh mana Taliban memenuhi janji-janji mereka untuk membentuk pemerintahan yang inklusif, terutama melindungi hak asasi manusia dan hak perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam webinar terkait masa depan perdamaian dan rekonsiliasi Afghanistan Jumat (3/9), Kadir menuturkan masyarakat internasional seharusnya bisa memberi peluang bagi Taliban membuktikan bahwa mereka telah berubah.

"Yang utama adalah apakah Taliban memenuhi janji-janjinya yang disampaikan? Ini kan yang ditunggu-tunggu masyarakat internasional. Jadi saya setuju untuk jangan menilai mereka dahulu sebelum kasih kesempatan," kata Kadir dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Centre for Dialogue and Cooperation Among Civilisations (CDCC) itu.


India

Duta Besar Indiauntuk Qatar, Deepak Mittal, mengadakan pembicaraan dengan Kepala Kantor Politik Talibandi Doha, Sher Mohammad Abbas Stanekzai, pada hari Selasa (31/8).

Pertemuan itu disebut digagas atas permintaan Taliban, di mana Stanekzai sebelumnya mengatakan kepada media lokal bahwa kelompoknya ingin menjalin hubungan ekonomi dan politik dengan India.

Sejauh ini belum ada komentar langsung dari Taliban mengenai pertemuan kedua belah pihak itu.

India diketahui telah menanamkan modal lebih dari US$3 miliar atau sekitar Rp42,8 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Afghanistan. New Delhi juga menjalin hubungan yang dekat dengan pemerintah Afghanistan yang digulingkan.

Namun, pergerakan Taliban yang begitu pesat hingga mampu menguasai Afghanistan dalam waktu yang relatif singkat membuat India dikritik lantaran tak membuka komunikasi dengan kelompok itu.

Pada Juni lalu, India juga disebut sempat berkomunikasi secara informal dengan petinggi politik Taliban di Doha. Stanekzai, salah satu petinggi Taliban yang disebut menerima pelatihan akademi militer di India media 1980, juga menuturkan telah menghubungi New Delhi pada Juli lalu.

Pakistan

Pakistan juga telah memberi sinyal ingin mulai menjalin hubungan lebih dekat dengan Taliban.

Negara pimpinan Perdana Menteri Imran Khan itu bahkan dilaporkan berencana mengirimkan intelijen untuk membantu Taliban membentuk kembali pertahanan militer Afghanistan setelah mengambil alih kekuasaan.

Salah satu pejabat Pakistan mengabarkan bahwa negaranya berencana mengirimkan bantuan intel dan keamanan ke Kabul.

Pejabat itu bahkan mengatakan ada kemungkinan Pakistan mengirimkan langsung kepala badan intelijen mereka.

(rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER