Baru-baru ini kudeta militer terjadi di Guinea, Afrika Barat. Kejadian itu disebut sebagai imbas dari soal amendemen masa jabatan presiden yang memungkinkan 3 periode.
Penggulingan kekuasaan yang dilakukan oleh tentara militer Guinea berlangsung sejak Minggu (5/9) waktu setempat.
Lantas bagaimana sebenarnya sejarah negara Guinea? Berikut rangkumannya merujuk berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
![]() |
Guinea merupakan negara Afrika Barat yang ada di pantai Atlantik. Sekitar 80 persen penduduknya muslim dari berbagai etnis termasuk Etnis Fulani dan Malinkes.
Negara Guinea merdeka dari Perancis pada 1985 dan dikenal sebagai salah satu produsen bauksit terbesar dunia. Sementara, sumber perekonomian utama Guinea adalah pertanian subsisten atau swasembada pangan.
Tak hanya kekayaan alam yang melimpah, Guinea memiliki potensi pembangkit listrik tenaga air karena tiga sungai utama di Afrika Barat bermuara di Guinea, yaitu Gambia, Nigeria, dan Senegal.
Ibu kota negara Guinea adalah Conakry dan terletak di Pulau Tombo, semenanjung Camayenne (Kaloum).
Merujuk Britannica, Conakry didirikan oleh bangsa Perancis pada 1884. Namanya berasal dari sebuah desa lokal yang dihuni oleh orang-orang Soussou.
Kemudian Conakry menjadi ibu kota protektorat Rivières du Sud (1891), koloni Guinea Prancis (1893), dan Guinea merdeka (1958).
Saat ini ibu kota tersebut dikenal dengan nama Guinea Conakry, sebutan untuk membedakan dengan negara tetangganya yaitu Guinea-Bissau yang sama-sama masuk ke dalam Afrika Barat.
Masih mengenai sejarah negara Guinea, sebelum menjadi ibu kota negara, Conakry memiliki pelabuhan laut dalam yang terhubung dengan kapal-kapal untuk mengekspor bauksit.
Berkat garis alamnya, Guinea dikenal memiliki potensi sumber daya yang besar. Negara ini merupakan salah satu produsen utama bauksit dunia yang melimpah, serta kaya akan besi, emas, berlian, dan minyak.
Kemudian pada 1950-an, kawasan Conakry menjadi pusat penambangan besi dan eksploitasi bauksit di Semenanjung Kaloum.
Selain pusat industri, pada 1962 sampai sekarang, Conakry terus berkembang. Kini daerahnya menjadi pusat pendidikan, militer, kesehatan, peribadatan, hingga kegiatan administratif negara.
Guinea Conakry berbatasan dengan Guinea-Bissau di bagian barat laut, Senegal di utara, Mali di timur laut.
Kemudian ada Pantai Gading di tenggara; Liberia dan Sierra Leone di selatan; serta Samudra Atlantik terletak di sebelah barat.
Luas wilayah Guinea Conakry sekitat 246.000 kilometer persegi, atau sedikit lebih besar dari Inggris.
Merujuk World Population Review, jumlah populasi Guinea Conakry pada 2021 ini tercatat mencapai 13,49 juta jiwa.
Sebelum merdeka pada 1958, Guinea masih bagian dari French West Africa dan dipimpin Sekou Toure (1958-1984), lalu Lansana Conte (1984-20018).
Usai Sekou Toure wafat, Lansana Conte pernah mengambil alih kekuasaan melalui kudeta militer dan berhasil memimpin selama 24 tahun.
Pada 1991, konstitusi baru lahir yang memungkinkan adanya pemerintahan sipil, presiden sipil, majelis nasional, dan legislatif unicameral untuk menentukan hak pilih secara universal.
Namun, referendum pada 2001 mengubah konstitusi dan memperpanjang masa jabatan presiden dari 5 tahun menjadi 7 tahun, serta kemungkinan tidak terbatas.
![]() |
Kematian Lansana Conte pada 2008 membawa kepemimpinan Guinea jatuh ke junta militer. Sampai akhirnya diserahkan ke sipil pada 2010 supaya dipilih secara bebas.
Nama Alpha Conde pun muncul sebagai presiden pertama Guinea Conakry yang terpilih secara demokratis.
Masa kepemimpinan Conde sangat berpengaruh pada perekonomian Guinea sehingga menjadi negara eksportir bauksit terbesar.
Kendati memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, tak serta-merta menjadikan rakyatnya hidup makmur. Masyarakat Guinea mengalami masalah kesejahteraan dan tergolong miskin.
Gejolak berkepanjangan tersebut diperparah usai Conde mengubah konstitusi Guinea pada Maret 2020 lalu, yang memungkinkan masa jabatan presiden lebih dari dua periode, sehingga menimbulkan kisruh dan kegaduhan di Guinea.
Itulah sejarah negara Guinea yang sekarang ini ramai diperbincangkan karena buntut dari permasalahan konstitusi hingga memicu aksi kudeta militer.
(avd/fef)