Zebulon Simentov, Yahudi Terakhir yang Tinggalkan Afghanistan

CNN Indonesia
Jumat, 10 Sep 2021 12:04 WIB
Yahudi terakhir di Afghanistan, Zebulon Simentov, berhasil meninggalkan negara itu dengan membawa 30 orang untuk menyelamatkan diri dari ancaman Taliban.
Yahudi terakhir di Afghanistan, Zebulon Simentov, berhasil meninggalkan negara itu dengan membawa 30 orang untuk menyelamatkan diri dari ancaman Taliban. (AFP/Wakil Kohsar)

Berdasarkan rencana awal, tim keamanan GDC seharusnya membawa Simentov dan 18 orang lainnya keluar dari negara itu. Namun, ketika tim GDC tiba, ada sekitar 100 orang lain yang mengikuti Simentov.

Pada akhirnya, 30 orang selain Simentov diizinkan pergi. Hampir semuanya perempuan dan anak-anak.

Mereka pun memulai perjalanan keluar Afghanistan yang menakutkan dan berbahaya. Perjalanan panjang itu disertai tidur di lantai dan melewati pos pemeriksaan Taliban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penyeberangan perbatasan pertama, tak semua orang bisa lewat. Menurut petugas, hanya tiga orang yang bisa menyeberang pada satu waktu.

Namun, Simentov menolak kelompok itu dipisahkan. Akhirnya, mereka harus berkendara selama 14 jam ke penyeberangan perbatasan lainnya.

Kekhawatiran menyelimuti Kahana selama 24 jam, saat mereka kehilangan komunikasi sehari sebelum tiba di lokasi tujuan. Namun akhirnya, mereka berhasil menyeberangi perbatasan, walau Kahana menolak memberi informasi detail demi keselamatan.

Bagaimanapun, Kahana mengaku kagum dengan Simentov yang akhirnya mau angkat kaki demi dapat membantu anak-anak keluar dari Afghanistan.

"Dia melihat kesempatan untuk membantu anak-anak tetangganya dengan pergi dan memang terlalu berbahaya untuk tetap tinggal. Dia benar-benar menyelamatkan anak-anak dengan membawa mereka bersamanya," katanya.

(isa/has)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER