Bin Laden pada akhirnya ditemukan dan dibunuh di Pakistan 10 tahun kemudian, tepatnya 1 Mei 2011. Setelah pemimpin Al-Qaeda itu ditaklukkan, Negeri Paman Sam masih melanjutkan invasinya di Afghanistan.
Hingga pada Februari 2020, AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump meneken perjanjian 'Menuju Perdamaian' dengan Taliban di Qatar. Dalam perjanjian itu, AS sepakat menarik seluruh pasukan dari Afghanistan dan Taliban menjamin tidak akan menjadikan negara itu oleh kelompok teroris.
Pada November 2020, pemerintahan Trump mulai mengumumkan penarikan pasukan AS dari Afghanistan menjadi 2.500 pasukan pada pertengahan Januari 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan itu dilakukan setelah negosiasi antara Taliban dan pemerintah Afghanistan saat itu menemui jalan buntu, dan Taliban kembali melancarkan serangkaian serangan mereka di negara tersebut.
![]() |
Pengumuman itu muncul dua bulan menjelang Trump lengser.
Pada April lalu, penerus Trump, Presiden Joe Biden, meminta perpanjangan waktu penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang semula ditetapkan Mei 2021.
Biden menegaskan AS akan menarik seluruh pasukannya dari negara Asia Selatan itu hingga Agustus kemarin terlepas hasil negosiasi perdamaian intra-Afghanistan.
Sejak pasukan AS mulai ditarik pulang pada Mei lalu, kelompok milisi Taliban mulai menunjukkan taringnya lagi dengan merebut belasan ibu kota dari pasukan pemerintah Afghanistan.
Hingga pada 15 Agustus, dua pekan menjelang tenggat waktu kepergian AS, Taliban mengklaim mengambil alih kekuasaan Afghanistan setelah berhasil menduduki Ibu Kota Kabul dan Istana Kepresidenan.
Padahal, Taliban merupakan salah satu alasan AS hadir hingga 20 tahun lamanya di Afghanistan.
(isa/rds)