Ahli Militer yang berbasis di Beijing Wei Dongxu menuturkan sebelumnya kapal perang AS sering memprovokasi China atas kebebasan navigasi. Wei menilai AS sedikit merasa tidak nyaman melihat kapal perang China di wilayahnya.
Pengamat militer anonim turut pula mengomentari peristiwa ini. Ia menilai terdapat kesalahan faktual yang menyebabkan laporan ini kemudian dihapus.
Jika laporan ini benar, AS harus menanggung malu karena membiarkan kapal perang China berlayar di dekat wilayahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini bukan pertama kalinya kapal perang PLA memasuki wilayah AS dan Sekutunya. Beberapa waktu lalu, Jepang mendeteksi sebuah kapal selam yang diduga milik Angkatan Laut China melintas di dekat wilayah perairan mereka.
Menurut penjelasan AL Jepang, kapal selam China itu melintas di kawasan perairan yang berdekatan dengan wilayah kedaulatan mereka. Kapal yang melintas di wilayah itu seharusnya wajib memberitahukan identitas mereka kepada AL Jepang.
Jepang sendiri juga sudah berulang kali melontarkan nota protes atas sikap kapal perang China yang menerobos wilayah perairan mereka atau melintas di dekat pulau yang menjadi sengketa.
Pada Juli lalu militer China juga memberitahukan bahwa kapal perang AS secara ilegal memasuki perairan dekat Kepulauan Paracel di Laut China Selatan.
Komando Militer Armada Selatan China menuturkan, kapal perang USS Benfold memasuki perairan tanpa persetujuan negaranya. Menurut Beijing, hal itu secara serius melanggar kedaulatan China dan merusak stabilitas Laut China Selatan.
(pwn/bac)