Rezim Taliban kian membatasi perempuan. Namun, perempuan Afghanistan tetap berani melawan kekangan tersebut.
Tak takut dengan keselamatan mereka, sejumlah perempuan di Afghanistan ada yang berdemo untuk menuntut hak mereka. Taliban dikenal seringkali membatasi ruang gerak perempuan, salah satunya mengharuskan perempuan pergi bersama wali laki-lakinya.
Lihat Juga : |
Berikut aksi-aksi perempuan di Afghanistan yang berani menentang kekangan Taliban:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 20 perempuan berkumpul membawa mikrofon, menuntut hak mereka untuk edukasi, bekerja, dan masuk dalam pemerintahan di kota Kabul. Walaupun kerap diawasi pasukan bersenjata Taliban, demonstrasi ini tetap dilakukan.
Salah satu poster demonstran mengatakan, "kebebasan adalah moto kami. Itu adalah hal yang kami banggakan," dilansir France24.
Ada pula demonstran yang dicambuk saat menyuarakan pendapatnya atas pemerintah Taliban yang tak memasukkan perempuan dalam kabinet Afghanistan.
Lihat Juga : |
Seperti diketahui sebelumnya, kabinet Taliban yang diumumkannya pada beberapa waktu lalu hanya terisi laki-laki. Keputusan ini sangat disayangkan karena Taliban sebelumnya berjanji untuk memberikan hak perempuan dan pemerintahan yang inklusif.
Salah satu perempuan peserta demonstrasi mengatakan kepada CNN bahwa Taliban menggunakan cambuk hingga tongkat untuk membubarkan massa yang berdemo.
Pendemo itu juga membawa poster bertuliskan, "Sebuah kabinet tanpa perempuan adalah pecundang. Pecundang."
Para perempuan di Afghanistan beramai-ramai mengunggah foto mereka sedang berpose menggunakan pakaian daerah tanpa hijab. Aksi itu sebagai bentuk protes akan kebijakan pemerintah era Taliban yang mengekang kaum hawa dengan mewajibkan niqab di institusi pendidikan.
Seorang mantan murid di salah satu fakultas di American University of Afghanistan, Bahar Jalali, menjadi pelopor kampanye ini. Ia mengunggah fotonya di Twitter menggunakan gaun warna-warna tanpa hijab.
"Saya mengunggah foto saya menggunakan pakaian tradisional Afghanistan untuk menginformasikan, mendidik, dan menghilangkan informasi yang salah yang disebarkan oleh Taliban," tulis Jalali.
Seperti diketahui sebelumnya, Taliban mengunggah foto perempuan Afghanistan dengan gaun, hijab, dan cadar berwarna hitam. Dalam foto itu, terlihat para perempuan tadi membawa bendera Taliban.
Sejumlah perempuan Afghanistan juga ikut mendukung aksi protes ini. Salah satunya Waslat Hasrat-Nazimi, kepala bagian Afghanistan, di DW News. Ia menyebarkan foto dirinya menggunakan pakaian tradisional Afghanistan dan hiasan kepala.
"Ini adalah budaya Afghanistan dan ini adalah cara berpakaian wanita Afghanistan," tulisnya.
Baca lagi di halaman berikutnya...