Para ahli menilai strategi China dalam mengklaim kepulauan itu adalah dengan menempatkan pasukannya di dalam dan di sekitar wilayah sengketa.
"Melaksanakan hak negara atas pantai merupakan langkah penting dalam memperkuat kedaulatan melalui praktik," kata Profesor Perang dan Strategi di King's College London, Alessio Patalano.
Konflik Jepang dan China akan wilayah Kepulauan Senkaku, atau Kepulauan Diaoyu kalau berdasarkan China, berlangsung sejak lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2012, masyarakat China mendemo Jepang akibat masalah kepulauan ini. Mobil asal Jepang dihancurkan, toko dan restoran Jepang dirusak, dan puing-puing dilemparkan ke Kedutaan Besar Jepang di Beijing.
Lihat Juga : |
Menurut dokumen Kementerian Luar Negeri RI, Laut China Selatan merupakan area strategis yang berbatasan langsung dengan perairan Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan China.
Laut China Selatan menjadi perairan yang rawan konflik terbuka setelah China mengklaim sepihak sebagian besar wilayah itu. Klaim sepihak China ini bentrok dengan wilayah perairan yang diklaim sejumlah negara, seperti Brunei, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Vietnam.
Konflik LCS semula merupakan konflik bilateral antara China dengan negara Asia Tenggara. Namun, agresivitas China menjadikan sengketa ini sebagai ancaman terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
LCS merupakan salah satu jalur utama perdagangan internasional. Perairan ini merupakan salah satu pintu gerbang komersial yang penting bagi sebagian besar industri logistik dunia. Wilayah ini juga merupakan perairan ekonomi strategis di kawasan Indo-Pasifik.
Dilansir CFR Global Conflict Tracker, total nilai perdagangan yang melintasi kawasan LCS pada 2016 mencapai US$3,37 triliun.
Perairan ini juga kaya akan sumber daya hasil laut, meskipun dalam praktiknya cenderung dieksploitasi secara berlebihan. Wilayah ini juga dilaporkan memiliki cadangan minyak dan gas yang signifikan.
(pwn/bac)