Taliban Sita Harta Mantan Pejabat Afghanistan Senilai Rp176 M

CNN Indonesia
Jumat, 17 Sep 2021 10:48 WIB
Taliban menyita harta sejumlah mantan pejabat Afghanistan senilai hampir US$12,4 juta atau setara Rp176 miliar.
Foto iliustrasi saat Taliban menguasai rumah mewah Abdul Rashid Dostum. (AFP/WAKIL KOHSAR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taliban menyita harta sejumlah mantan pejabat Afghanistan senilai hampir US$12,4 juta atau setara Rp176 miliar.

Sejak kembali menguasai Afghanistan, Taliban langsung mengontrol bank sentral negara tersebut. Harta yang disita tersebut berupa uang tunai dan batangan emas.

Dalam pernyataan resmi seperti dilansir dari Reuters, bank sentral menyatakan uang tunai dan batangan emas itu ditemukan di rumah-rumah mantan pejabat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya ditemukan di rumah mantan Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh. Di rumah tersebut, Taliban menemukan uang tunai dollar Amerika sebesar US$6,5 juta (Rp92 miliar) dan 18 koin emas.

Salah seorang anggota Komisi Kebudayaan Taliban, Shahab Lewal, yang ikut menemukan uang dan koin emas saat itu mengatakan akan mengembalikannya ke Kementerian Keuangan Afghanistan di bawah Taliban.

Saleh kini bergabung dengan pasukan loyalis Ahmad Massoud yang dikenal dengan Pasukan Perlawanan Nasional (NRF) melawan Taliban dari Lembah Panjshir. Saleh sempat disebut kabur ke luar negeri saat Taliban mengklaim telah mengepung Lembah Panjshir.

Namun, melalui video, Saleh menegaskan bahwa dia masih bertahan di Panjshir.

Sementara itu dalam pernyataannya, pihak bank sentral meminta kepada seluruh masyarakat Afghanistan agar menggunakan uang lokal dalam transaksi.

Imbauan itu dikeluarkan setelah kekhawatiran bank-bank dan sejumlah perusahaan bahwa mereka mulai kekurangan mata uang asing, terutama dollar AS.

Bank sentral juga mengeluarkan surat edaran ke bank-bank lokal untuk membekukan aset orang-orang yang sebelumnya terlibat dalam pemerintahan lama. Langkah itu dilakukan setelah melihat tanda-tanda bahwa Taliban ingin menguasai kembali harta kekayaan mereka.



(tim/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER