UGD Nyaris Penuh, Singapura Minta Pasien Covid Muda Isoman

CNN Indonesia
Selasa, 21 Sep 2021 04:30 WIB
Singapura meminta pasien Covid-19 yang masih muda dan telah mendapatkan vaksin penuh untuk dirawat di rumah mengingat kapasitas UGD hampir penuh.
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, meminta pasien Covid-19 yang masih muda dan telah mendapatkan vaksin penuh untuk dirawat di rumah mengingat kapasitas unit gawat darurat (UGD) hampir penuh. Ilustrasi. (iStock/Morsa Images)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, meminta pasien Covid-19 yang masih muda dan telah mendapatkan vaksin penuh untuk dirawat di rumah mengingat kapasitas unit gawat darurat hampir penuh.

"Ini agar tempat tidur rumah sakit, layanan UGD, sampai kepada mereka yang paling membutuhkan. Kapasitas ICU kami masih bertahan, tetapi UGD dan bangsal umum hampir penuh," ujar Ong seperti dilansir Channel NewsAsia.

"Rumah sakit dan petugas kesehatan kami tidak dapat terbebani. Pada titik ini, ini adalah tantangan terbesar MOH (Kementerian Kesehatan) dan kami melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan ini," kata Ong melalui Facebook, dilansir The Straits Times.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan, beberapa rumah sakit umum di negara itu mengalami lonjakan pasien. Lonjakan ini dipicu peningkatan jumlah pasien yang dilarikan ke UGD karena mengalami gejala infeksi pernapasan ringan.

Untuk menghindari UGD penuh, MOH menganjurkan masyarakat dengan gejala ringan untuk berobat di fasilitas perawatan masyarakat lainnya alih-alih di rumah sakit.

"Hal ini memungkinkan mereka yang menderita penyakit yang lebih parah dan yang membutuhkan perawatan mendesak untuk ditangani dengan cepat dan membantu menjaga kapasitas rumah sakit bagi mereka yang benar-benar membutuhkan perawatan di rumah sakit," demikian pernyataan MOH.

Sejak akhir Agustus lalu, Singapura mengalami lonjakan kasus positif.

Per 19 September, lebih dari 7.000 warga Singapura yang terinfeksi Covid-19, berdasarkan data Worldometers. Lonjakan ini membuat berbagai rumah sakit di negara itu penuh.

Pihak rumah sakit pun juga turut bersuara akan masalah ini.

Pada Selasa (14/9), Rumah Sakit Umum Singapura menyampaikan bahwa departemen IGD-nya dipenuhi pasien. Kenaikan ini membuat rumah sakit itu memprioritaskan perawatannya pada pasien kritis.

"Jika kondisi Anda tidak kritis, silakan berobat ke dokter umum (GP) atau poliklinik," demikian pernyataan rumah sakit.

[Gambas:Video CNN]

Rumah Sakit Tan Tock Seng (TTSH) juga mengalami kondisi serupa. Mereka meminta masyarakat untuk mengunjungi dokter umum atau poliklinik jika kondisi tidak darurat.

"Minggu terakhir sangat berat," kata perwakilan TTSH pada Minggu (19/9).

Rumah Sakit Khoo Teck Puat (KTPH) juga mengalami keadaan serupa. Rumah sakit ini mengalami lonjakan pasien di departemen UGD mereka.

"Prioritas diberikan kepada mereka yang sakit kritis dan waktu tunggu untuk pasien lain diperkirakan lebih lama," kata pihak KTPH.

(pwn/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER