Taliban Asyik 'Piknik' Sembari Patroli di Kebun Binatang

Para milisi Taliban menunjukkan kehebohan kala patroli sembari pelesiran ke salah satu Kebun Binatang di Kabul, Afghanistan.

Sambil menyelam minum air, para milisi ini begitu antusias melongok satwa meski mengaku ingin mengamankan kebun binatang.

Lihat Juga : Taliban: Tidak Ada ISIS atau Al-Qaeda di Afghanistan

Setelah 20 tahun berkelana jauh dari Afghanistan, Taliban yang kini menguasai negara itu berhadapan dengan peradaban yang lebih maju.

Selama 20 tahun tinggal di lembah-lembah gunung, mereka menjumpai gedung-gedung tinggi, dan berbagai atraksi, seperti bom-bom car dan kebun binatang.

Milisi Taliban piknik di kebun binatang Kabul. (BULENT KILIC / AFP)

Berbekal senapan, anggota Taliban berkumpul di sekitar kandang singa, monyet, dan hewan lainnya yang ada di Kebun Binatang Kabul. Tak hanya singa dan monyet, macan tutul turut pula menjadi hewan yang menarik perhatian para milisi Taliban.

Lihat Juga : AS Hapus Bantuan Rp14,2 Triliun untuk Militer Israel

"Kami telah datang ke Kabul setelah 20 tahun, kami sangat bahagia dan merasa sangat nyaman dan merasa sangat aman, dengan rahmat Tuhan. Setelah sekian lama, kami menyaksikan kebahagiaan ini bahwa Kabul aman dan terkendali dalam kuasa mujahidin Emirat Islam," kata Komandan Taliban Mulla Munib Ahmad.

Dengan dalih mengamankan ibukota Afghanistan, Ahmad berkeliaran di sekitar kebun binatang bersama anak buahnya pada Selasa (21/9).

Selain Taliban, mantan tahanan Afghanistan Abdul Rahim, mengatakan bahwa ia menikmati kunjungan pertamanya ke kebun binatang bersama anak-anaknya.

Tak hanya bermain di kebun binatang, kelompok Taliban juga sempat jajan es krim dan menaiki perahu bebek warna-warni.

Mereka juga mengunjungi pusat olahraga dan mencoba alat-alat yang ada di sana. Video Taliban bermain bom-bom car dan komedi putar juga beredar di media sosial.

Sebagian besar orang Taliban berasal dari pedesaan konservatif Afghanistan.

Lihat Juga : 7 Negara Selain RI, Rumah bagi King Kobra yang Mematikan

Taliban juga tengah mengisyaratkan tanda-tanda moderasi pada awal pemerintahan mereka. Mereka mencoba menghadirkan citra baru, menjanjikan amnesti kepada mantan lawan dan mengatakan bahwa mereka akan membentuk pemerintahan yang inklusif.

Walaupun begitu, banyak masyarakat Afghanistan dan negara luar yang tidak memercayai janji itu, mengingat kabinet Taliban yang diumumkan tak memasukkan perempuan dan etnis minoritas di dalamnya.