Penembak Eks Presiden AS Ronald Reagan Dinyatakan Bebas

CNN Indonesia
Selasa, 28 Sep 2021 12:37 WIB
Penembak mantan presiden Amerika Serikat Ronald Reagan, John Hinckley, dinyatakan bebas tanpa syarat oleh hakim AS pada Senin (27/9).
Mantan Presiden AS Ronald Reagan pernah ditembak. (AFP/MIKE SARGENT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penembak mantan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan, John Hinckley, dinyatakan bebas tanpa syarat oleh hakim AS pada Senin (27/9).

"Saya akan, setelah bertahun-tahun, memberikan pembebasan tanpa syarat kepada Pak Hinckley," ujar Hakim Distrik AS, Paul Friedman selama sidang pengadilan di Distrik Columbia, seperti dikutip Reuters.

Pada 2016, Friedman mengizinkan Hinckley pindah dari rumah sakit jiwa Washington dengan memberlakukan pembatasan perjalanan dan penggunaan internet. Ia menetap di RS itu selama tiga dekade.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hinckley dinyatakan tak bersalah dengan alasan gangguan jiwa saat sidang juri tahun 1982. Putusan tersebut mendorong Kongres dan beberapa negara bagian AS mengadopsi undang-undang yang membatasi penggunaan alasan gila.

Friedman mengatakan akan mengeluarkan perintah tertulis akhir pekan ini untuk mengenang keputusannya.

Jaksa federal, Kacie Weston, mengatakan selama sidang pengadilan Departemen Kehakiman AS menyetujui Hinckley harus diberikan pembebasan tanpa syarat.

Namun demikian, Weston mengatakan pembatasan itu tak boleh dicabut secara resmi hingga Juni 2022. Dengan demikian, jaksa dapat terus memantau Hinckley saat bertransisi untuk hidup sendiri setelah kematian ibunya.

Anak perempuan Reagan, Patti Davis, menentang pembebasan Hinckley dan khawatir laki-laki itu akan menghubunginya.

"Saya tidak percaya bahwa John Hinckley merasa menyesal," tulisnya di Washington Post.

Sebelumnya, pada 1981, Reagan mengalami upaya pembunuhan oleh seseorang yang mencoba menembaknya. Ia luka di bagian paru-paru. Beruntungnya, ia pulih dengan cepat.

Tak hanya Reagan yang mengalami serangan tersebut, ada tiga pejabat pemerintah lain. Mereka diantaranya, Sekretaris Pers Gedung Putih, James Brady, agen rahasia Secret Service, Timothy McCarthy dan petugas kepolisian Washington, Thomas Delahanty.

Penembakan itu memicu gerakan pengendalian senjata modern ketika Brady, dan istrinya, Sarah, mendirikan Kampanye Brady untuk Mencegah Kekerasan Senjata.



(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER