Vietnam akan mencabut pembatasan Covid-19 di Kota Ho Chi Minh mulai Kamis (30/9).
Kebijakan ini dilakukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi di negara itu dan memulihkan kembali kehidupan masyarakat secara normal, walaupun harus berdampingan dengan virus.
Lihat Juga : |
"Semua pos pemeriksaan di jalan-jalan akan dicabut dan tidak ada izin perjalanan yang diperlukan setelah hari ini," kata Wakil Ketua Komite Rakyat Ho Chi Minh, Le Hoa Binh, dalam konferensi pers.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami secara bertahap membuka, tetapi mengutamakan keselamatan warga kami."
Binh menyampaikan,kawasan industri Kota Ho Chi Minh, proyek konstruksi, mal, toko tukang cukur, fasilitas perhotelan, dan restoran untuk pelayanan beli bawa pulang dapat kembali beroperasi pada Jumat (1/9).
Lihat Juga : |
Namun, pembukaan ini tak langsung meningkatkan perekonomian negara itu.
"Kami memperkirakan kekurangan besar tenaga kerja di pabrik-pabrik manufaktur dan konstruksi ketika kota dibuka kembali," tambah Binh.
"Ada banyak peluang bagi para penganggur untuk menemukan pekerjaan baru dan memulai dari awal."
Sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, kota berpenduduk sekitar sembilan juta orang ini menanggung beban terberat akibat pandemi yang melanda dunia. Kota Ho Chi Minh menyumbang 80 persen kematian di negara itu.
Pembatasan di Vietnam memaksa adanya penutupan banyak pabrik di negara itu. Penutupan ini memicu peringatan bahwa pembatasan berkepanjangan dapat membuat mereka mengalihkan bisnisnya dari Vietnam.
Pemerintah Vietnam sendiri sedang berusaha mempercepat inokulasi, memprioritaskan vaksin untuk pekerja dan warga di atas 50 tahun. Kota Ho Chi Minh juga sudah memvaksinasi lengkap sepertiga penduduknya.