Korea Utara memamerkan peluru kendali atau rudal balistik antarbenua terbaru (ICBM), Hwasong-15, pada Oktober 2020 lalu.
Hwasong-15 disebut merupakan salah satu rudal terbesar dan terkuat yang pernah diuji oleh Korut. Rudal ini juga disebut memiliki jangkauan terjauh di antara barisan rudal milik Kim Jong-un.
Rudal Hwasong-15 diprediksi mampu menjangkau dan membombardir seluruh negara bagian AS. Hwasong-15 mampu melesat ke lokasi dengan jarak hingga 13 ribu kilometer
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hwasong-15 memiliki berukuran panjang sekitar 21,5 meter dengan diameter sekitar 2 meter. Analis militer mengatakan rudal balistik memiliki ruangan mampu memuat hulu ledak yang lebih banyak.
![]() Korut menguji coba rudal yang ternyata dilontarkan dari gerbong kereta api sekitar September lalu. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP) |
Konfigurasi mesin Hwasong-15 menggunakan dua mesin Hwasong-14. Mesin ini kemungkinan besar adalah varian domestik dari mesin RD-250, yang digunakan dalam keluarga ICBM R-36 Rusia dan kendaraan peluncur luar angkasa Tsyklon Ukraina.
Dilansir dari Missile Threat, konfigurasi mesin Ini menunjukkan peningkatan dalam hal kemampuan, karena mesin mengurangi jumlah daya dorong yang hilang saat bermanuver. Mesin memiliki performa mendorong 170 persen lebih kuat dibandingkan Hwasong-14.
Korea Utara menguji coba rudal yang ternyata dilontarkan dari gerbong kereta pada (15/9). Sistem rudal tersebut khusus dirancang untuk menangkal berbagai serangan terhadap Korut.
"Sistem rudal yang dibawa kereta api berfungsi sebagai sarana serangan balik yang efisien, yang mampu memberikan pukulan multi kepada pasukan yang mengancam," kata salah satu pejabat Korea Utara, Pak Jong Chon, Kamis (16/9).
Seperti dilansir Reuters, rudal itu terbang 800 kilometer sebelum mengenai target di laut lepas pantai timur Korea Utara.
Korut juga memiliki rudal balistik jarak pendek yang pernah diuji coba pada Maret. Mereka berhasil menguji misil yang bisa mengangkut 2,5 ton hulu ledak nuklir.
KCNA menyatakan rudal itu merupakan varian KN-23, terbang sejauh 600 km sebelum menyerang sasaran di Laut Jepang.
Menurut laporan Missile Threat, Korut memiliki total rudal sebanyak 25. Dari jumlah itu, ada yang sudah diuji coba, dalam pengembangan atau usang.
Pada tahun 2017, Korea Utara meluncurkan tiga rudal balistik antarbenua dan melakukan uji coba nuklir bawah tanah keenamnya. Pada akhir tahun, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengklaim bahwa negaranya memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan nuklir terhadap benua Amerika Serikat
(isa/rds)