Jakarta, CNN Indonesia --
Bocoran dokumen Pandora Papers soal rahasia tokoh dan pemimpin dunia bikin gempar. Sebelum Pandora Papers, ada pula sejumlah bocoran dokumen hasil investigasi yang pernah menggemparkan dunia.
Mulai dari kasus pemilik Wikileaks yang diburu karena membuka data rahasia Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA), hingga Panama yang kerap membuka praktik para orang kaya di dunia untuk menghindari pajak.
Bocoran itu bikin gempar karena menguak rahasia sejumlah tokoh dan pemimpin dunia mulai soal aktivitas intelijen hingga yang berbau skandal seperti upaya penghindaran pajak oleh konglomerat dan orang berpengaruh di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut bocoran dokumen yang menggemparkan dunia, dari Wikileaks hingga Pandora Papers:
1. Wikileaks
Wikileaks pernah membocorkan informasi kontroversial milik CIA. Mereka membocorkan alat peretas CIA yang dikenal dengan Vault 7.
Mengutip dari Wikileaks, Vault 7 merupakan nama seri pembocoran dokumen CIA yang dilakukan organisasi tersebut. Dokumen pertamanya dinamai "Year Zero." Dokumen ini terdiri dari 8.761 file yang disimpan di Pusat Intelijen Siber CIA di Langley, Virgina.
Kabarnya, Vault 7 mengungkapkan alat peretasan rahasia yang digunakan CIA untuk membobol telepon, aplikasi komunikasi, dan perangkat elektronik lainnya, dilansir ABC News.
Publikasi dokumen Vault 7 sendiri disebut CIA sebagai kebocoran data terburuk dalam sejarah hingga memicu amarah Direktur CIA kala itu, Mike Pompeo, dan pejabat AS lainnya.
Bahkan, pendiri Wikileaks, Julian Assange, sempat dipertimbangkan untuk diculik dan dibunuh oleh CIA.
"Pompeo dan pemimpin CIA lainnya benar-benar sangat malu dengan kebocoran Vault 7," kata laporan Yahoo News mengutip eks pejabat keamanan nasional era Trump.
CIA menolak berkomentar atas kabar ini. Sementara itu, pengacara Assange, Barry Pollack, menyayangkan laporan soal niat CIA itu.
"Sebagai warga negara Amerika, saya merasa sangat keterlaluan bahwa pemerintah kita akan mempertimbangkan penculikan atau pembunuhan seseorang tanpa proses peradilan hanya karena dia telah mempublikasikan informasi yang benar," katanya.
Panama Papers hingga Pandora Papers, baca di halaman berikutnya...
2. Panama Papers
Mengutip dari The Guardian, Panama Papers adalah kumpulan data yang membocorkan 11,5 juta file dari database firma hukum Offshore terbesar keempat di dunia, Mossack Fonseca.
Catatan tersebut diperoleh dari sumber anonim oleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung, yang kemudian dibaginya bersama International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ). ICIJ kemudian membagikannya dengan beberapa media internasional, termasuk Guardian dan BBC.
Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan berbagai cara di mana orang kaya dapat mengeksploitasi rezim pajak luar negeri yang rahasia.
Dalam laporan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan memiliki rekam jejak keuangan sebesar US$2 miliar (setara Rp28 triliun rupiah). Pemain selo bernama Sergei Roldugin, salah satu sahabat Putin, menjadi pusat skema uang dari Bank Pemerintah Rusia disembunyikan di luar negara. Beberapa di antaranya berakhir di sebuah resort ski di mana putri Putin, Katerina, menikah pada 2013.
Melansir laman resmi ICIJ, dokumen ini disebarkan pada 3 April 2016.
3. Pandora Papers
Secara umum, Pandora Papers merangkum 2,95 terabite data mengenai bisnis rahasia para elite dunia dari 200 negara di situs resmi ICIJ.
Di kawasan-kawasan surga pajak, para elite membentuk perusahaan atau jaringan bisnis lainnya untuk membeli properti di negara lain atau menyembunyikan asetnya. Praktik ini biasanya diterapkan untuk menghindari pajak.
Penyelidikan ini bersumber dari bocoran data rahasia 14 perusahaan layanan keuangan di surga pajak. Perusahaan itu menyediakan jasa bagi para orang kaya/korporasi yang ingin membangun perusahaan cangkang atau jaringan bisnis lain di surga pajak.
Selain masuk ke Panama Papers, Presiden Rusia Vladimir Putin juga terhubung dengan laporan Pandora Papers.
Walaupun secara tidak langsung, Putin dikaitkan dengan aset rahasia di Monako, khususnya rumah di tepi laut yang dimiliki oleh seorang wanita Rusia yang diduga adalah pasangan rahasia presiden itu.
Selain Putih, Pemimpin Yordania saat ini, Raja Abdullah II, juga turut terseret dokumen ini. Abdullah dikabarkan menciptakan jaringan perusahaan lepas pantai dan surga pajak untuk mengumpulkan properti senilai US$100 juta atau setara Rp1,4 triliun dari California hingga London.