Jakarta, CNN Indonesia --
Salah satu korban Reynhard Sinaga, Daniel, mengaku merasa hancur setelah tahu jadi salah satu korban pemerkosaan Rey.
Kebenaran ini baru ia ketahui ketika petugas kepolisian muncul untuk memberitahu identitasnya yang mana adalah salah satu korban pemerkosaan Rey.
"Sungguh mengerikan melihat diri Anda begitu rentan pada foto yang diambil orang lain," katanya dalam sebuah film dokumenter BBC, dikutip Manchester Evening.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda dapat melihat bahwa saya koma. Ini mengerikan untuk dilihat. Saya terlihat mati."
Daniel bercerita, ia sempat terpisah dari teman-temannya ketika ia selesai merayakan hari ulang tahunnya.
"Saya perlu ke toilet jadi saya pergi ke sebuah gang. Saya tidak ingat apa-apa setelah itu," paparnya.
Keesokan paginya, ia bangun di sofa dengan pakaian lengkap, tetapi merasa pusing dan tak tahu apa yang terjadi pada dirinya.
Ketika detektif penyelidik kasus Reynhard menghampirinya, barulah Daniel tahu kalau ia menjadi salah satu korban Rey.
"Saya bisa melihat cara dia (sang detektif) menatap mata saya bahwa dia mengenali saya," ucap Daniel.
Melanjutkan ceritanya, Daniel mengatakan sang detektif memperlihatkan foto-foto serangan seksual yang dilakukan Reynhard kepadanya.
"Tidak bisa dibantah, itu adalah saya. Anda bisa melihat tato saya."
Pengetahuan ini membuatnya hancur.
"Untuk bisa bicara sebagai pria bahwa saya telah diperkosa adalah hal yang sangat sulit. Membuat saya begitu rapuh," kata Daniel.
Lanjut baca di halaman berikutnya...
Daniel juga menyampaikan pacarnya, yang kala itu menelpon banyak rumah sakit untuk mencarinya, bertanya banyak hal yang tak bisa ia jawab.
"Saya tidak bisa menjelaskan di mana saya berada," tutur Daniel.
"Dan saya memang mengatakan 'Saya merasa tidak benar. Saya merasa mungkin saya telah mengonsumsi beberapa obat. Seperti seseorang mungkin telah memberiku sesuatu'."
Meskipun khawatir akan kemungkinan dibius, Daniel tidak pernah melaporkan kasus itu ke polisi karena ia meragukan dirinya sendiri.
Setelah kebenaran ini terungkap, Daniel merasa sedikit lega karena ia mengetahui apa yang sebetulnya terjadi saat itu.
Daniel adalah korban Sinaga pertama yang mau mengabaikan anonimitasnya untuk berbicara tentang serangan itu.
Ia berharap ceritanya ini mampu mendorong korban pemerkosaan dan kekerasan seksual lainnya, terutama pria, untuk mencari bantuan dan angkat bicara.
Reynhard Sinaga, pelajar Indonesia yang belajar di Universitas Manchester dan Leeds adalah pemerkosa paling produktif dalam sejarah peradilan Inggris, bahkan lebih buruk daripada 'pemerkosa taksi hitam' John Worboys.
Dari flatnya di Princess Street, Sinaga mengintai dan mengincar pria yang sedang keluar malam dan mabuk berat, baik oleh minuman maupun obat-obatan.
Rey kemudian mengundang mereka ke flatnya, berpura-pura menjadi orang Samaria yang baik dan menawarkan mereka tempat untuk menelepon teman-teman mereka, atau mendapatkan taksi untuk pulang.
Ketika mereka masuk ke dalam flat, Rey melancarkan aksinya. Ia membius, menyerang, dan memperkosa mereka. Tak hanya itu, Rey juga merekam serangan dengan dua iPhone-nya dan mengumpulkan barang-barang pribadi korban sebagai 'piala'.
Penyidik menemukan bukti bahwa korban Rey mencapai lebih dari 200 korban. Bahkan, beberapa dari mereka tidak ingat pernah dilecehkan.
Kasus Reynhard bermula dari laporan seorang korban yang sebelumnya sudah dibius akhirnya tersadar ketika Reynhard melakukan aksinya pada Juni 2017 lalu.
Sang korban yang merupakan atlet itu pun melakukan perlawanan dan menghajar Reynhard hingga babak belur, kemudian dibawa ke rumah sakit.
Kepolisian menginterogasi korban karena diduga melakukan penyerangan terhadap Reynhard. Namun kemudian, kepolisian memeriksa ponsel Rey dan menemukan beberapa video pemerkosaan, termasuk terhadap korban.