Jaringan listrik Libanon kembali online setelah tentara memasok bahan bakar ke dua pembangkit listrik utama yang telah habis. Pasokan ini mengakhir pemadaman total di Libanon.
Dilansir dari AFP, pembangkit listrik Deir Ammar dan Zahrani terhenti pada Sabtu, menyebabkan jaringan listrik negara padam total untuk kedua kalinya bulan ini.
Negara Mediterania sedang berjuang melawan gejolak ekonomi, dan negara yang kekurangan uang itu dalam beberapa bulan terakhir berjuang untuk mengimpor bahan bakar minyak yang cukup untuk produksi listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Menteri Energi Walid Fayad mengatakan bahwa jaringan telah kembali beroperasi.
"Jaringan kembali normal, seperti sebelum minyak habis di Deir Ammar dan Zahrani," katanya dalam sebuah pernyataan, Senin (11/10).
Dia berterima kasih kepada tentara karena menyerahkan lebih dari 6.000 kiloliter bahan bakar minyak, yang setengahnya katanya pergi ke setiap pembangkit listrik.
Libanon telah mengalami pemadaman listrik bergilir di seluruh negeri sejak berakhirnya perang saudara 1975-1990. Namun, krisis ekonomi telah memperburuk keadaan secara drastis.
Komunitas internasional telah lama menuntut perombakan total sektor listrik Libanon yang merugi, yang telah merugikan pemerintah lebih dari US$40 miliar sejak awal 1990-an.
(afp/age)