Bahrain juga merupakan negara Teluk yang termasuk awal mengizinkan perempuan bergabung dengan pasukan militer.
Sama seperti UEA, Bahrain juga mencetak banyak personel perempuan hebat. Pada 2018 lalu, seorang anggota Angkatan Udara Bahrain, Shaikha Aisha binti Rashid Al Khalifa, menjadi perempuan pertama yang menerbangkan jet tempur di Bahrain.
Khaleej Times melaporkan bahwa Shaikha beraksi membawa Perdana Menteri Bahrain, Khalifa bin Salman Al Khalifa, pada 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam prosesi itu, sang PM mengatakan bahwa Shaikha merupakan cerminan perempuan Bahrain juga memegang peran penting dalam militer negaranya.
Nyaris satu dekade lalu, Oman sudah lebih dulu mengizinkan perempuan untuk bergabung dengan tentara di negara tersebut.
Khaleej Times melaporkan, pada Desember 2011 sejumlah perempuan yang tergabung dalam Royal Army of Oman (RAO) dinyatakan lulus dari Akademi Militer Sultan Qaboos.
Upacara kelulusasan itu dirayakan dengan terjun payung oleh anggota perempuan. Menteri Penanggung Jawab Luar Negeri, Yusuf bin Alawi bin Abdallah, memimpin upacara itu.
Dalam sambutannya, ia memuji standar pelatihan tingkat tinggi yang dilakukan RAO dan keterampilan penerjun payung perempuan.
(isa/has)