Baku Tembak di Jalanan Beirut, Enam Orang Tewas

CNN Indonesia
Jumat, 15 Okt 2021 07:57 WIB
Setidaknya enam orang tewas akibat baku tembak di jalanan Ibu Kota Libanon, Beirut, akibat perselisihan berkelanjutan terkait ledakan tahun lalu.
Setidaknya enam orang tewas akibat baku tembak di jalanan Ibu Kota Libanon, Beirut, akibat perselisihan berkelanjutan terkait ledakan tahun lalu. (AFP/Anwar Amro)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setidaknya enam orang tewas akibat baku tembak di jalanan Ibu Kota Libanon, Beirut, akibat perselisihan berkelanjutan terkait ledakan tahun lalu.

Menteri Dalam Negeri Libanon, Bassam Mawlawi, mengatakan bahwa keenam orang itu tewas akibat tembakan. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Libanon melaporkan bahwa setidaknya 32 orang terluka dalam baku tembak itu.

Koresponden AFP di lapangan melaporkan bahwa baku tembak itu membuat warga panik karena peluru berdesingan ketika menyerempet bangunan dan rumah-rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga pun terus bersembunyi di dalam rumahnya, memantau suasana yang kian panas dengan suara tembakan bercampur sirene ambulans selama lebih dari tiga jam.

Baku tembak ini terjadi ketika massa sedang menggelar protes terhadap hakim Tarek Bitar. Ia ditugaskan menyelidiki ledakan besar di pelabuhan Beirut tahun lalu yang menewaskan lebih dari 210 orang.

Massa menuntut Bitar mundur karena dianggap bias dan menyudutkan kelompok Amal dan Hizbullah dalam penyelidikannya.

Ketegangan bermula ketika seorang penembak jitu melepaskan tembakan dari rumah warga ke arah massa Hizbullah dan Amal. Kedua kelompok itu kemudian membalas dengan berondongan tembakan dan lemparan granat.

Tentara Libanon menyatakan bahwa mereka langsung bergerak ke area Tayouneh-Badaro, di mana baku tembak terjadi. Saat itu, demonstran sudah bergerak ke arah Kementerian Kehakiman.

"Mereka menggerebek sejumlah bangunan untuk mencari penembak jitu. Mereka menahan sembilan orang," demikian pernyataan tentara Libanon.

[Gambas:Video CNN]

Ketika pertikaian kian panas, Presiden Libanon, Michel Aoun, langsung berbicara di siaran televisi untuk meminta semua pihak agar menenangkan diri.

"Senjata tidak bisa digunakan sebagai alat komunikasi antara pihak-pihak Libanon karena kita sudah sepakat untuk keluar dari babak gelap dari sejarah kita," ujar Aoun merujuk pada perang sipil yang pernah melanda Libanon.

Ia mendesak para pemimpin politik agar segera mencari solusi untuk keluar dari krisis berkepanjangan ini.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER