AS Tawarkan Keluarga Korban Serangan Drone Keluar Afghanistan

CNN Indonesia
Minggu, 17 Okt 2021 05:30 WIB
Pentagon mengakui serangan drone yang menargetkan pengebom bunuh diri gagal dan membunuh 10 orang warga di Afghanistan.
Pasukan Amerika Serikat berjaga di bandara Kabul, Afghanistan. (AP/Shekib Rahmani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pentagon menawarkan uang belasungkawa yang tak disebut jumlahnya kepada keluarga 10 warga sipil yang tewas dalam serangan drone Amerika Serikat (AS) pada Agustus menjelang penarikan tentara dari Afghanistan.

Reuters memberitakan bahwa selain menawarkan uang belasungkawa, Kementerian Pertahanan AS juga berkomitmen membantu merelokasi keluarga korban ke AS dengan bantuan Kementerian Luar Negeri AS.

Wakil Menteri Pertahanan AS, Colin Kahl, dijelaskan telah bertemu secara virtual dengan Steven Kwon, Presiden Nutrition & Education International, organisasi bantuan yang mempekerjakan Zemari Ahmadi, pria yang tewas dalam serangan drone pada 29 Agustus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmadi dan lainnya yang tewas pada saat itu dikatakan tidak terafiliasi dengan ISIS-K atau ancaman lain terhadap pasukan AS saat masih berada di Afghanistan, kata Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby pada Jumat (15/10).

Pentagon sebelumnya sudah menjelaskan serangan drone pada 29 Agustus menargetkan seseorang pengebom bunuh diri ISIS yang mengancam pasukan AS di bandara. Namun serangan itu menewaskan 10 orang warga sipil, tujuh di antaranya anak-anak.

Pentagon mengatakan kesalahan dalam penyerangan itu sebagai 'kesalahan tragis'.

Serangan drone dilakukan usai seorang pengebom bunuh diri ISIS menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil Afghanistan yang telah berkerumun di luar gerbang bandara. Bandara yang dijaga tentara AS itu merupakan cara terakhir warga keluar dari Afghanistan setelah Taliban mengambil alih negara.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER