Nikolas Cruz, pelaku penembakan massal di sekolah menengah di Parkland, Florida, Amerika Serikat (AS), pada 2018 lalu mengaku bersalah pada Rabu (20/10). Penembakan tersebut merupakan salah satu penembakan sekolah paling mematikan di Negeri Paman Sam.
Dilansir Associated Press, kerabat para korban yang duduk di ruang sidang dan menyaksikan sidang melalui Zoom menangis dan saling berpegangan tangan ketika Cruz mengajukan permohonannya dan kemudian meminta maaf atas kejahatannya.
"Hari ini kami melihat seorang pembunuh yang dingin dan penuh perhitungan mengakui pembunuhan terhadap putri saya Gina dan 16 korban tak bersalah lainnya di sekolah mereka," kata salah satu orang tua korban, Tony Montalto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putrinya berusia 14 tahun dan duduk di luar kelas saat Cruz menembaknya dari jarak dekat berkali-kali.
"Pengakuan bersalahnya adalah langkah pertama dalam proses peradilan tetapi tidak ada perubahan untuk keluarga saya. Putri kami yang cerdas, cantik, dan tercinta, Gina, telah tiada, sementara pembunuhnya masih menikmati berkah kehidupan di penjara," ujarnya.
Pengakuan bersalah akan mengatur panggung untuk persidangan hukuman di mana 12 juri akan menentukan apakah pemuda berusia 23 tahun itu harus dijatuhi hukuman mati atau penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Lihat Juga : |
Mengingat ketenaran kasus ini, Hakim Elizabeth Scherer bakal menyeleksi ribuan calon juri. Seleksi juri dijadwalkan akan dimulai pada 4 Januari.
Cruz memasukkan pengakuan bersalahnya setelah menjawab daftar panjang pertanyaan yang bertujuan untuk mengkonfirmasi kompetensi mentalnya.
Sebagai informasi, Cruz diadili dengan 17 dakwaan pembunuhan dan 17 dakwaan percobaan pembunuhan tingkat pertama dalam serangan 14 Februari 2018, di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, AS.
(ap/sfr)