Jet China Masuk Zona Pertahanan Taiwan Lagi, 6 Hari Berturut

CNN Indonesia
Jumat, 22 Okt 2021 19:26 WIB
Setidaknya empat jet tempur militer China kembali memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ) pada hari ini, Jumat (22/10).
Ilustrasi jet China. (Alert5 via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-4.0)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setidaknya empat jet tempur militer China kembali memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ) pada hari ini, Jumat (22/10). Dengan demikian, sudah enam hari berturut-turut pesawat China memasuki ADIZ.

Sebagaimana dilansir Taiwan News, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan dua jet tempur J-16 milik tentara China, Shenyang, dan dua jet pesawat J-11 terbang di barat laut Taiwan.

Taiwan kemudian merespons dengan peringatan radio, meluncurkan sistem pertahanan rudal, dan mengirim pesawat tempur untuk mengawal pergerakan jet China itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan penerobosan ini, China sudah enam hari berturut-turut mengerahkan pesawatnya ke ADIZ.

Pada 16 Oktober, dua pesawat militer China memasuki ADIZ Taiwan. Sehari kemudian, 17 Oktober, tercatat ada tiga pesawat.

Setelah itu, pada 18 Oktober dua pesawat militer. Keesokan harinya, 19 Oktober, ada lima pesawat militer menerobos wilayah udara Taiwan. Kemudian pada 20 Oktober, China mengirim dua pesawat militer lagi.

Secara keseluruhan, ini merupakan penerobosan kedua belas pesawat China ke ADIZ pada bulan ini. Dalam penerobosan awal di bulan ini, China mengerahkan 159 pesawat militer ke ADIZ pada 1-4 Oktober.

Sejak saat itu, China mengerahkan beberapa pesawat militer dalam tujuh operasi berbeda, tapi jumlahnya tak sebanyak pada awal Oktober.

Penerobosan pesawat China ke ADIZ Taiwan memang terpantau meningkat dalam beberapa bulan belakangan. Merujuk pada data Kemenhan Taiwan, ada 27 kali penerobosan ke ADIZ pada September lalu.

Pada Agustus dan Juli, tercatat 14 kali pesawat China menerobos ADIZ. Sebelum itu, terjadi 10 kali penerobosan pada Juni, 18 kali di Bulan Mei, 22 kali pada April, 18 kali pada Maret, 17 kali di Februari, dan 27 kali pada Januari.

Ketegangan antara Taiwan dan China pun tak terhindarkan. Pada awal Oktober, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, menyatakan bahwa pihaknya siap jika harus berperang dengan China.

Sementara itu, Presiden Tsai Ing-wen menyatakan Taiwan tak ingin ada konfrontasi militer dengan siapapun, termasuk China. Namun, Tsai bersumpah pihaknya akan melakukan apa pun untuk mempertahankan kedaulatan Taiwan.

Beberapa hari kemudian, Tsai dan Presiden China, Xi Jinping, saling berbalasan pernyataan terkait kedaulatan. China mendesak agar Taiwan segera bersatu kembali dengan mereka. Namun, Taiwan menganggap mereka merupakan negara berdaulat.

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER