Kronologi Klaster Turis Picu Wabah Covid Baru di China

CNN Indonesia
Jumat, 22 Okt 2021 07:31 WIB
Klaster wisatawan disebut picu lonjakan kasus Covid-19 di China baru-baru ini yang diperparah dengan penyebaran varian Delta.
China membatalkan ratusan penerbangan akibat wabah Covid-19 yang dipicu klaster wisatawan. (Foto: VIA REUTERS/CHINA DAILY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Klaster wisatawan disebut menjadi pemicu lonjakan baru kasus Covid-19 di China, usai sepasang lansia yang tergabung dalam kelompok perjalanan dikabarkan terinfeksi virus corona.

Satu dari dua kasus Covid-19 berasal dari sepasang Lansia di Shanghai yang terkonfirmasi virus corona pada Minggu (16/10).

Epidemiolog melaporkan pasangan itu pergi bersama dengan lima warga lansia lainnya dari kelompok wisata yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian itu bermula saat kelompok wisata ini melakukan perjalanan via darat ke Provinsi Gansu dan Mongolia Dalam pada 9-15 Oktober. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Shaanxi.

Salah satu dari rencana destinasi mereka yakni Museum Prajurit Terakota. Syarat untuk memasuki lokasi tersebut dengan menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 selama 48 jam terakhir.

Suami dari pasangan Lansia itu, Jiang, mengaku sudah dites Covid-19 pada 15 Oktober pagi waktu setempat di RS Pengobatan Tradisional Jiayuguan, China.

"Sejak kami mengecek laporan tes (Covid) kami lewat HP, kami kembali ke hotel untuk check out, dan pergi ke Xi'an," katanya kepada People's Daily, yang dikutip Global Times.

Setelah melakukan perjalanan di kota dan mengunjungi beberapa lokasi wisata populer pada Sabtu (16/10), hasil tes mereka keluar di siang harinya.

Lima orang lain yang tergabung dalam kelompok wisata itu juga dites Covid dan kesemuanya dinyatakan positif.

Sejauh ini, total ada 9 provinsi yang disebut memiliki riwayat kontak dengan mereka.

Tercatat ada lebih dari 20 kasus baru Covid-19 di Beijing, Hubei, Qinghai, Gansu, Ningxia, Mongolia dalam, Guizhou, Hunan dan hebei.

Penyebaran kasus Covid-19 yang meluas membuat pemerintah mengambil tindak tegas.

Diantaranya, membatalkan ratusan penerbangan. Menurut data pelacak penerbangan VariFlight, ada Sekitar 60 persen penerbangan dari dua bandara utama di Xi'an dan Lanzhou telah dibatalkan, demikian dikutip AFP.

Sementara di Jiayuguan sebanyak 90 persen penerbangan dibatalkan pada Rabu (20/10) pagi.

Erenhot di Mongolia Dalam mengatakan adanya pelarang perjalanan masuk dan keluar di kota tersebut. Selain itu, penduduk diharuskan untuk tetap di rumah.

Pemerintah juga melakukan tes massal dan menutup tempat-tempat yang memicu keramaian seperti wisata, sekolah, tempat hiburan di area yang terdampak.

Sejauh ini total kasus Covid-19 di China mencapai 96.678 kasus dan 4.636 kematian.



(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER