Taiwan telah mencatat 680 kali penerobosan pesawat militer China ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) mereka sepanjang tahun ini.
Salah satu kantor berita China, CNA, melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, akan menyampaikan laporan mengenai penerobosan itu ke Komite Pertahanan Nasional pada hari ini, Kamis (28/10).
Meski demikian, sejumlah besar laporan tersebut sudah bocor dan tersebar sejak sehari sebelum Chiu Kui-cheng menghadap komite pertahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana dilansir Taiwan News, dalam rapat itu Chiu secara garis besar akan melaporkan dampak peningkatan ketegangan di Selat Taiwan terhadap relasi mereka dengan China dan Amerika Serikat.
Relasi antara China, Taiwan, dan AS memang memanas pada bulan ini, terutama setelah China mengerahkan 149 pesawat ke ADIZ hanya dalam waktu empat hari pada awal Oktober.
Setelah pejabat Beijing dan Taipei beberapa kali bersilat lidah, Presiden Joe Biden kemudian menyatakan bahwa AS akan membela Taiwan jika sewaktu-waktu diserang China.
"Ya, kami memiliki komitmen untuk itu," kata Biden tanpa ragu saat ditanya di CNN Townhall tentang AS akan membela Taiwan atau tidak.
Sebagai tanggapan, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan bahwa pernyataan Biden tersebut dapat berisiko "merusak hubungan China-AS."
Sebagaimana dikutip AFP, Wang kemudian memperingatkan AS agar "hati-hati dalam bertindak dan berbicara mengenai isu Taiwan."
"China tak punya ruang untuk berkompromi terkait isu yang menyangkut kepentingan utama kami," katanya.
Ia kemudian berkata bahwa AS seharusnya tak meremehkan "tekad dan kemampuan kuat" mereka untuk mempertahankan diri dari ancaman yang dianggap dapat membahayakan kedaulatan.
Selama ini, China menganggap Taiwan masih menjadi bagian dari wilayah kedaulatan mereka di bawah prinsip "Satu China" yang diusung selama ini.
Namun, Taiwan terus bertekad untuk memisahkan diri. China pun selalu mengecam negara-negara yang berupaya membangun relasi resmi dengan Taiwan.
Dulu, AS tak pernah secara terang-terangan membela Taiwan. Namun, AS mulai terbuka memasang badan untuk Taiwan pada 2018, ketika mereka meneken Undang-Undang Relasi Taiwan (TRA).
Berdasarkan TRA, AS dapat menjalin hubungan dengan "rakyat Taiwan" dan pemerintahnya, tanpa menjelaskan secara spesifik pemerintahan yang dimaksud.
Sebagaimana dilansir Reuters, TRA juga menegaskan bahwa AS mau menjalin hubungan diplomatik dengan China atas dasar pemahaman bahwa "masa depan Taiwan" akan ditetapkan dengan damai.
(has/has)