Pemerintah negara kepulauan Pasifik Selatan, Tonga, bersiap untuk lockdown atau penguncian wilayah, menyusul adanya penemuan kasus Covid-19 pertama pada Jumat (29/10).
"Kita harus menggunakan waktu ini untuk bersiap-siap jika ada lebih banyak orang yang terkonfirmasi, jika mereka terinfeksi virus," ujar Perdana Menteri Tonga, Pohiva Tu'i'onetoa dikutip dari CNN, Minggu (31/10).
Pohiva mengonfirmasi kasus pertama dari seorang penumpang, yang telah melakukan perjalanan dari Selandia Baru. Menurut Kementerian Kesehatan Selandia Baru, ia tiba di Tonga pada hari Rabu (27/10)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penumpang itu sudah mendapatkan vaksinasi secara lengkap. Hasil tes sebelum keberangkatannya menunjukkan hasil negatif.
Namun, di antara para wisatawan itu, ada yang menginap di hotel yang digunakan untuk isolasi dan karantina pendatang baru di negara itu.
Pohiva mengatakan, semua staf yang memiliki riwayat kontak dengan penumpang itu sudah dikarantina.
![]() |
Adanya kasus baru itu membuat ribuan orang bergegas ke pusat vaksinasi, demikian menurut laporan media Matangi Tonga.
Menteri Kesehatan Tonga, Amelia Tu'ipulotu, mengatakan, tingginya jumlah orang yang diinokulasi selama beberapa hari terakhir meningkatkan cakupan vaksinasi nasional.
"Lebih banyak orang datang karena sekarang kami punya cakupan dosis pertama sekitar 86 persen dan dosis kedua sekitar 62 persen," tutur Amelia.
"Jadi ini adalah jumlah kedatangan yang besar dan akan meningkatkan cakupan keseluruhan dari vaksinasi pertama dan kedua," imbuhnya.
Tonga merupakan negara kepulauan yang berpenduduk 100 ribu orang. Negara ini terletak sekitar 800 km dari Fiji dan 2.380 km dari Selandia Baru.
Sebagaimana negara kepulauan pasifik lain, tindakan awal Tonga melindungi penduduknya bisa saja mengacaukan negara. Sebab, sebanyak 22,1 persen warganya hidup di bawah garis kemiskinan dengan fasilitas serta peralatan medis yang terbatas.
Meski demikian, upaya aturan perjalanan yang ketat sangat berdampak pada ekonomi negara-negara kepulauan Pasifik, terutama yang bergantung di sektor pariwisata.
Pandemi Covid-19 sudah berlangsung nyaris dua tahun. Namun, ada sejumlah negara yang belum melaporkan kasus di kawasan Pasifik, seperti Tuvalu dan Nauru.
Turkmenistan dan Korea Utara juga belum secara resmi melaporkan satu pun kasus, meskipun para ahli mengatakan klaim itu tidak mungkin benar.
(isa/asr)