Menurut sarjana politik Wu Qiang, jika resolusi tersebut benar disahkan, itu tandanya "otoritas Xi Jinping tidak terbantahkan."
Wu, yang dipecat dari pekerjaannya sebagai dosen Univesitas Tsinghua di Beijing karena penelitiannya, juga percaya pleno pekan ini akan memperkuat jalan China kembali ke perekonomian yang lebih "terkontrol dan terencana".
Ia mendasari prediksinya itu dari upaya berkelanjutan Xi selama ini untuk mengontrol raksasa perusahaan teknologi hingga properti Negeri Tirai Bambu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wu menuturkan isu soal Taiwan juga bisa menjadi agenda pertemuan rapat yang berlangsung hingga Kamis mendatang ini.
Senada dengan Wu, peneliti senior studi China di lembaga think-tank Council on Foreign Relations, Carl Minzner, juga menganggap pertemuan Partai Komunis pekan ini akan menjadi ajang unjuk kekuasaan Xi yang tak terbantahkan.
Menurutnya, kewenangan Xi yang tak terkalahkan bukan menjadi pertanyaan dalam rapat tersebut.
"Masalah intinya adalah, seberapa tinggi dia bisa melangkah?" kata Minzner.
"Nada dan isi resolusi kemungkinan akan memberikan beberapa saran tentang bagaimana Xi ingin digambarkan. Disamakan dengan Mao dan Deng? atau hanya Mao saja?" paparnya menambahkan.
(rds)