Sebelumnya, Taliban mengklaim telah mengendalikan ancaman militan ISIS. Namun, serangan bom ISIS yang merajalela tampaknya mematahkan klaim ini.
Beberapa minggu sebelumnya, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas bom di rumah sakit militer di Kabul yang menewaskan 19 orang.
"Masalah Daesh (sebutan ISIS) telah dikendalikan oleh Emirat Islam (Afghanistan) dengan sangat baik sejauh ini. Dunia seharusnya bekerja sama dengan kami, bukannya justru menekan kami," kata Muttaqi di Doha, Qatar, seperti dikutip Reuters pada Senin (11/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISIS juga mengklaim menjadi dalang dari serangan bom di Bandara Hamid Karzai, Afghanistan, yang saat itu dipenuhi ratusan warga yang berusaha kabur dari negara itu. Akibat bom ini, sebanyak 60 warga sipil tewas dan setidaknya 140 orang terluka.
Pada akhirnya, Pemimpin Tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, memperingatkan bahaya pembangkang dan penyusup dalam kelompoknya di tengah ancaman ISIS yang kian nyata.Tak hanya itu, ISIS sempat menyerang Masjid Eid Gah, Kabul dan masjid Syiah yang berada di Kunduz dan Kandahar.
"Semua pemimpin kelompok harus melihat ke dalam barisan mereka dan melihat apakah ada entitas tak dikenal yang bekerja melawan kehendak pemerintah yang harus diberantas sesegera mungkin," kata Akhundzada dalam pernyataannya pada Kamis (4/11) seperti dikutip AFP.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Australia Bakar Kapal Nelayan RI hingga Fakta Panic Buying China |
Sementara itu, ISIS disebut tengah mengolok-olok Taliban.
"Milisi Taliban panik, mereka tidak tahu bagaimana menyembunyikan rasa malu mereka," ungkap sebuah pernyataan dalam video ISIS yang diposting di saluran Telegram kelompok itu, Minggu (7/11).
Pihak ISIS juga menuduh Taliban sebagai orang-orang suruhan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.