Daniel sempat menjabat sebagai Direktur Negara Afrika Kemlu RI. Ia bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri Kemlu RI pada lingkup bilateral di kawasan Afrika.
Sebelum menjadi duta besar, Damos merupakan Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kemlu RI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menjadi salah satu dosen tidak tetap di Bidang Studi Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) sejak 2014.
Damos juga pernah bertugas di KBRI Den Haag (1993-1997), KBRI/PTRI Wina (2000-2004), dan menjadi Konsul Jenderal RI di Frankfurt (2010-2014), dikutip dari situs resmi UI.
Heru pernah mengemban tanggung jawab sebagai Konsul Jenderal Republik Indonesia di Sydney, Australia.
Sebelum menjadi dubes, Gandi pernah menjabat sebagai Managing Director Grup Sinar Mas sejak 2001. Ia memulai karier di Astra International sebelum pindah ke Sinar Mas.
Gandi merupakan lulusan Advanced Management Program (AMP) Harvard Business School. Ia juga sempat menjabat sebagai Ketua Umum Eka Tjipta Foundation.
Zuhairi Misrawi merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Ia merupakan salah satu pengkritik vokal Rizieq Shihab.
Zuhairi sempat menyatakan dukungan atas pembubaran Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin Rizieq dan menilainya sebagai upaya negara melindungi warganya dari ancaman intoleransi dan kekerasan.
Sebelum menjabat sebagai duta besar, Zuhairi sempat menjadi Komisaris Independen PT Yodya Karya (Persero). Ia merupakan Politikus PDI Perjuangan.
Ia merupakan anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sebelumnya, ia juga menjadi anggota tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres sebelumnya.
Zuhairi menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Sepulang dari Kairo, ia langsung aktif di Lembaga Kajian dan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) sebagai Koordinator Kajian dan Penelitian pada 2000-2002.
Triyogo Jatmiko pernah mengemban tanggung jawab sebagai Inspektur Wilayah II Kemlu Indonesia.
Ia bertugas melaksanakan sebagian tugas Inspektorat Jenderal di bidang pengawasan intern pada Wilayah II yang meliputi Perwakilan RI di wilayah Eropa Barat, Eropa Tengah, dan Timur serta satuan kerja Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Direktorat Jenderal Multilateral, dan Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, dikutip dari laman resmi Kemlu RI.
(rds)