Pada 2016 lalu, Zuhairi Misrawi juga mendukung penyelesaian secara damai atau islah saat calon Gubernur DKI Jakarta kala itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bertikai dengan imam besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Pertikaian antara kedua orang itu, dimulai saat Ahok menyitir surat Al Maidah ayat 51 ketika berkunjung ke Kepulauan Seribu. Majelis Ulama Indonesia (MUI) kemudian mengeluarkan fatwa ucapan Ahok menistakan agama.
Islah, menurut Zuhairi, adalah cara terbaik untuk menyelesaikan konflik dan menciptakan keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya melibatkan diri di dunia aktivis, Zuhairi juga terlibat di kancah politik. Ia merupakan politikus PDI Perjuangan.
Ia adalah salah satu Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019 lalu. Di Pilpres sebelumnya, Zuhairi juga menjadi tim sukses Jokowi-JK.
Lihat Juga : |
Sehari sebelum jadi Dubes, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, juga menunjuk Zuhairi sebagai Komisaris Independen PT Yodya Karya.
Hal tersebut disampaikan perseroan melalui unggahan instagram resminya.
"Segenap insan Yodya Karya mengucapkan selamat & sukses atas dilantiknya Bapak Zuhairi Misrawi sebagai Komisaris Independen PT Yodya Karya (Persero)," tertulis di unggahan Instagram perseroan, dikutip Selasa (17/11).
(isa/bac)