7 Negara Larang Masuk Orang dari Afrika Cegah Covid Varian Botswana

CNN Indonesia
Jumat, 26 Nov 2021 16:26 WIB
Sejumlah negara langsung melarang masuk pendatang dari negara-negara Afrika setelah temuan Covid-19 varian baru yang pertama kali ditemukan di Botswana.
Ilustrasi. (Istockphoto/guvendemir)

4. Jepang

Sebagaimana dilansir Reuters, pemerintah Jepang memutuskan memperketat perbatasan negara itu dengan lima negara Afrika pada Jumat (26/11).

Menurut data Universitas Johns Hopkins, kasus harian Covid-19 di Jepang mencapai 112 kasus pada Kamis (25/11). Selama seminggu terakhir, rata-rata penambahan kasus harian di Jepang hanya 104 kasus.

5. Jerman

Jerman akan mendeklarasikan Afrika Selatan sebagai daerah varian virus baru pada Jumat (26/11). Dengan deklarasi ini, Jerman hanya akan mengizinkan masuk warga Jerman yang berada di Afrika untuk kembali ke negara asalnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reuters melaporkan, masyarakat Jerman yang baru saja bepergian dari Afrika Selatan juga harus melakukan karantina selama 14 hari meskipun mereka sudah divaksinasi lengkap.

6. Italia

Italia memutuskan untuk melarang masuk orang-orang yang baru mengunjungi wilayah selatan benua Afrika, salah satunya Afrika Selatan, selama 14 hari terakhir.

Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza, menandatangani kebijakan ini dan akan langsung diberlakukan bagi pendatang dari beberapa negara, yakni Afrika Selatan, Lesotho, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Namibia, dan Eswatini.

"Peneliti kami masih mempelajari varian baru B.1.1.529. Sementara itu, kami akan memberlakukan tindakan pencegahan yang mungkin," kata Speranza, dikutip dari Reuters.

7. Uni Eropa

Uni Eropa secara keseluruhan mempertimbangkan untuk menghentikan penerbangan dari wilayah selatan Afrika akibat kemunculan varian baru yang jago bermutasi dengan nama ilmiah B.1.1.529 tersebut.

"Komisi akan mengajukan, dengan koordinasi bersama anggota EU, untuk mengaktifkan rem darurat yang digunakan untuk menghentikan perjalanan penerbangan dari wilayah selatan Afrika akibat kekhawatiran akan varian B.1.1.529," kata Ketua Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen.

(pwn/has)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER