Mengulik Leluhur Raja Saudi, dari Isu Yahudi hingga Nabi Muhammad

CNN Indonesia
Jumat, 17 Des 2021 09:20 WIB
Rumor mengenai asal-usul keturunan keluarga kerajaan Arab Saudi kerap bergentayangan, mulai isi keturunan Yahudi hingga Nabi Muhammad.
Raja Saud bin Abdulaziz (kanan) saat kunjungan ke Maroko. (AFP/)

Selain itu, ada pula rumor yang mengatakan bahwa Keluarga Saud masih keturunan Nabi Muhammad.

Walaupun demikian, masih belum jelas apakah Keluarga Saud merupakan keturunan Nabi Muhammad. Fahmi mengatakan bahwa belum ada silsilah kuat yang menunjukkan pembuktian kabar ini.

"Adnan menghasilkan keturunan dari Nabi Ismail, tapi dari keturunan Nabi Ismail sampai ke Nabi Muhammad lalu menurun ke Keluarga Saud belum ditemukan silsilahnya," ujar Fahmi saat diwawancara CNNIndonesia.com, Kamis (16/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika ditarik lebih jauh, keluarga Saud dipercaya masih tersambung ke Nabi Ibrahim yang percabangannya merupakan bangsa Semit, sama halnya dengan suku-bangsa Yahudi.

Kaum Yahudi sendiri dipercaya dari keturunan Ishak, anak Ibrahim. Sementara bangsa Arab percabangan dari keturunan Ismail yang merupakan anak Ibrahim beda ibu yaitu Siti Hajar.

"Keluarga Al Saud bukanlah keturunan Yahudi. Jika Adnan yang dimaksud adalah salah seorang nenek moyang Bangsa Arab yang merupakan keturunan Nabi Ismail, maka silsilah Raja Arab Saudi tersambung hingga kepada Nabi Ismail bin Ibrahim Alaihimassalam," tutur Fahmi ketika diwawancara CNNIndonesia.com, Rabu (15/12).

Fahmi menjelaskan, keluarga Saud berasal dari seseorang bernama Mani' bin Rabi'a al‐Muraydi. Orang ini adalah tokoh leluhur tertua dari Keluarga Al-Sa'ud yang berasal dari Kabilah Bani Hanifah.

Bani Hanifah sendiri merupakan salah satu suku Arab lama yang terkenal.

Rumor soal Keturunan dan Transformasi Saudi

Sementara itu, pendapat lain muncul dari pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi. Yon menilai rumor tadi dilatarbelakangi oleh upaya Arab Saudi untuk melakukan transformasi.

"Menurut saya ini upaya untuk mengokohkan peran Arab Saudi yang mencoba melakukan perubahan dan transformasi ke depan. Nabi Ibrahim dalam literatur Islam adalah Bapaknya para Nabi. Kabah sendiri didirikan oleh Nabi Ibrahim. Artinya dengan semangat menghidupkan keturunan Nabi Ibrahim, diharapkan dapat merangkul dan melakukan hubungan baik dengan tiga pemeluk agama besar (Islam, Kristiani dan Yahudi)," kata Yon ketika diwawancara CNNIndonesia.com, Kamis (16/12).

Menjalin hubungan baik dengan keturunan Nabi Ibrahim tadi dapat menjadi pembenaran bagi Arab Saudi untuk dekat dengan Israel. Pihak Arab Saudi juga bisa mendapatkan legitimasi karena orang Yahudi masih merupakan keturunan Ibrahim, tutur Yon menambahkan.

Lebih jauh, Yon mencontohkan bagaimana kemudian normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi bersinggungan dengan Amerika Serikat.

"Ini tentu selaras dengan program AS di masa Trump dalam melakukan normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dengan Israel dalam payung Abraham Accord," ujar Yon lagi.

Mengutip Britannica, kerajaan Arab Saudi dibentuk oleh Ibn Saud dengan dekrit kerajaan pada 1932. Beberapa anak Saud kemudian memerintah kerajaan Arab setelah menyatakan merdeka dari Kerajaan Ottoman Turki.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER