Sisi Gelap Pangeran MBS di Balik Ambisi Mengikis Konservatisme Saudi

CNN Indonesia
Jumat, 17 Des 2021 12:06 WIB
Mohammed bin Salman tak lepas dari rumor pembunuhan Khashoggi dan isu rencana membunuh Raja Abdullah.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman sempat diisukan berencana membunuh Raja Abdullah. (YOAN VALAT / POOL / AFP)

Selain tersandung kasus Khashoggi, MBS juga dirumorkan pernah ingin membunuh pemimpin Arab Saudi sebelumnya, yakni Raja Abdullah.

Seorang mantan pejabat intelijen Arab Saudi, Saad al-Jabri, mengklaim bahwa MbS sempat memiliki niat membunuh mantan raja negara itu.

Menurut al-Jabri, MbS menyatakan bahwa ia dapat membunuh Raja Abdullah agar ayahnya, Salman bin Abdulaziz, bisa mewarisi takhta kerajaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia berkata kepadanya, 'Saya ingin membunuh Raja Abdullah. Saya dapat racun dari Rusia. Cukup bersalaman dengan dia, hidupnya akan berakhir,'" ucap al-Jabri, seperti dikutip Associated Press, Minggu (24/10).

Di tengah berbagai rumor gelap yang menimpa dirinya, MBS kerap memberlakukan berbagai kebijakan yang mengikis budaya konservatif Arab Saudi. MBS sendiri mulai menjabat sebagai putra mahkota kerajaan pada 2017 lalu.

Di era MBS, salah satu kawasan Arab Saudi, King Abdullah City, melakukan pelonggaran sosial. Perempuan boleh menggunakan bikini di pantai privat di kawasan itu. Sejumlah pantai privat di King Abdullah Economic City juga mengizinkan pasangan lelaki dan perempuan yang belum menikah bercengkrama di depan publik.

Tak hanya itu, perempuan juga boleh tinggal sendiri. Pengadilan syariat Saudi di kepemimpinan MBS mengizinkan perempuan untuk tinggal sendiri tanpa ditemani wali laki-laki, dikutip dari Middle East Monitor.

MBS juga mengizinkan perempuan menyetir mobil, yang mana cukup kontroversial di negara itu. MBS juga memberikan izin operasi kepada bioskop dan konser setelah dilarang selama tiga dekade.

Di tengah dua sisi yang berbeda ini, beberapa pakar menilai MBS adalah sosok yang ambisius.

"Sosok yang ambisius, progresif, dan tidak bisa ditentang keinginannya," tutur pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia Yon Machmudi, Kamis (16/12).

Penilaian yang sama juga diutarakan oleh pengamat Timur Tengah dari Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Fahmi Salsabila.

"Kalau dari saya sebagai pengamat, dia ambisius."

Ketika ditanya alasan mengapa MbS dinilai sebagai sosok yang ambisius, Fahmi mengatakan penilaian ini muncul karena "visi Arab Saudi yang dia canangkan, perlakuan dia terhadap lawan-lawan politiknya dalam menggapai tujuan," ketika diwawancara CNNIndonesia.com, Kamis (16/12).

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER