Raja Salman, yang mengambil alih kekuasaan Arab Saudi pada Januari 2015, memilih keponakannya Mohammed bin Nayef (MBN) sebagai putra mahkota dan penerus takhta. Namun dua tahun kemudian, kedudukan MBN digantikan oleh Mohammed bin Salman (MBS), yang mana adalah anak dari Raja Salman.
Pada 2020, MbN ditangkap di rumahnya, dikutip dari NBC News. Para pejabat Saudi mengatakan penangkapan itu dilakukan atas dugaan pengkhianatan. Namun, MBN tak pernah didakwa secara resmi.
Jamal Khashoggi, seorang wartawan dari The Washington Post, sempat hilang ketika ia hendak mengurus sejumlah dokumen pernikahannya di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hari setelah Khashoggi menghilang, media Turki merilis sejumlah rekaman dan gambar CCTV yang memperlihatkan sekelompok pria diduga regu pembunuh masuk dan keluar gedung konsulat Saudi.
Waktu kemunculan mereka sama ketika Khashoggi mengunjungi kantor tersebut.
Setelah merazia gedung konsulat Saudi, aparat Turki menemukan beberapa bukti yang mendukung dugaan bahwa Khashoggi dibunuh.
Laporan intelijen AS juga menyimpulkan bahwa Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat itu atas perintah penguasa Saudi. Sejak itu, nama MbS terus dikaitkan dengan pembunuhan Khashoggi, mengingat Khashoggi kerap mengkritik kepemimpinan MbS di negara itu.
Pada 20 Oktober 2018, Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat di Istanbul. Walaupun demikian, pemerintah Saudi membantah keterlibatan mereka dalam kasus ini.
Salah satu pangeran Arab Saudi, Saud Abdulaziz bin Nasser al Saud, dihukum penjara di 2010 karena membunuh pelayannya. Ia divonis penjara seumur hidup karena mencekik dan memukul Bandar Abdulaziz sampai tewas di sebuah hotel bintang lima di London, sebagaimana dilansir The Guardian.
Si pangeran menggigit pria 32 tahun itu di kedua pipinya, yang mana dikatakan memilih unsur seksual.
Awalnya, pangeran Saud ini berpikir kalau ia memiliki kekebalan diplomatik. Namun statusnya ini tak bisa menyelamatkan Saud dari vonis penjara. Saud juga disebut memperlakukan korban sebagai 'samsak manusia.'
Saud sempat berusaha menutupi kebenaran hubungan antara dirinya dan pelayan tadi, dengan mengklaim mereka adalah teman. Namun, seorang porter di hotel mengatakan bahwa korban diperlakukan seperti 'budak.'
Saud juga mengklaim dirinya adalah heteroseksual dan memiliki pacar perempuan di Arab Saudi. Namun, Saud diketahui membuat janji dengan setidaknya dua pendamping pria dan satu tukang pijat gay, pun juga melihat ratusan gambar pria di situs web gay. Foto korban juga ditemukan di ponsel Saud.
Sementara itu, homoseksual merupakan pelanggaran berat di Arab Saudi. Jika Saud memutuskan kembali ke Arab Saudi, ia menghadapi kemungkinan di eksekusi.
(pwn/bac)