Sementara itu, hanya ada satu warga kelahiran Amerika yang ada di dewan kota Hamtramck yang baru, yakni Amanda Jaczkowski. Ia merupakan keturunan Polandia-Amerika dan berasal dari keluarga Katolik. Ia memeluk Islam atau mualaf pada 2012.
"Kami akan mengambil sumpah untuk melindungi Konstitusi Amerika Serikat. Dan Konstitusi Amerika Serikat mencakup pemisahan gereja dan negara," tutur Jackowski.
Mengingat budaya Muslim dan Amerika modern yang berbeda, toleransi menjadi penting, salah satunya terkait dengan konsumsi alkohol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu isu besar yang dikhawatirkan masyarakat ialah kami akan menyingkirkan bar. Kami tidak akan menyingkirkan bar," ujar Jaczkowski.
"(Bar-bar) bukanlah tempat yang harus kita larang. Mereka (non-Muslim) tidak boleh dipaksakan untuk hidup di bawah aturan yang sama dengan kami (muslim)," katanya lagi.
Salah satu isu lain yang bisa menimbulkan konflik ialah terkait dengan LGBTQ+. Sebelumnya, Komisi Seni dan Budaya Hamtramck pernah mengusulkan untuk mengibarkan bendera kebanggaan gay di luar Balai Kota pada musim panas lalu.
"Saya tidak mendukung atau melarang itu. Saya mendukung hak semua orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Namun, mereka tak boleh menjadikan itu sebagai masalah pemerintah," ucap Ghalib.
"Mereka bisa melakukannya di tempat lain yang mereka mau, seperti di rumah, di jalan. Saya tidak melarang itu. Itu tidak mengganggu saya," ia menambahkan.
(pwn/bac)