100 Tahun Partai Komunis: Bagaimana Partai Memerintah China?

CNN Indonesia
Jumat, 31 Des 2021 13:38 WIB
Mengupas secara singkat kerja Partai Komunis China yang kini berusia 100 tahun memerintah Negeri Tirai Bambu.
Presiden Xi Jinping yang mulai berkuasa pada 2012 terus menggiring China menjadi kekuatan super global yang sekarang ditakuti semua negara termasuk Amerika. (Foto: AFP/Wang Zhao)

Jatuh Bangun Partai Komunis China

Di bawah kepemimpinan Mao Zedong, PKC menerapkan sosialisme totaliter yang sangat kaku. Tidak ada perbedaan pendapat, seluruh komando mengikuti arahan pemimpin tertinggi, Mao.

Selain aktivis dan oposisi, PKC tak segan membungkam anggota dan pejabat tinggi partainya sendiri jika dianggap mengancam kepemimpinan.

Kontrol dan sensor media terutama terkait asing (re: Barat) pun diatur oleh PKC secara ketat. Hal itu dilakukan Mao melalui Revolusi Budaya yang bertujuan memperkuat rasa nasionalisme rakyat dari pengaruh asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kegagalan perekonomian hingga kelaparan akut dan kebrutalan dari Revolusi Kebudayaan Mao menyebabkan jutaan warga China meninggal dunia di seluruh negeri.

Setelah kematian Mao pada 1976, China perlahan bangkit dari stagnasi dengan reformasi Deng Xiaoping.

Sementara itu, Presiden Xi Jinping yang mulai berkuasa pada 2012 terus menggiring China menjadi kekuatan super global yang sekarang ditakuti semua negara termasuk Amerika.

A student waves the flag of Communist Party of China before the celebrations marking the 100th anniversary of the founding of the Communist Party of China in Beijing on July 1, 2021. (Photo by WANG Zhao / AFP)Foto: AFP/WANG ZHAO
Perayaan 100 tahun Partai Komunis China pada Juli 2021. (Photo by WANG Zhao / AFP)

Namun, tindakan sensor dan kontrol ketat media pun masih diterapkan rezim Xi hingga saat ini yang bahkan dinilai semakin membuat China tertutup dari budaya global.

Dikutip dari berbagai sumber, PKC telah mengaktifkan Great Firewall of China yang berguna mempertahankan pengawasan seluruh internet di negara itu.

Sistem Inspeksi Paket Dalam (DPI) memungkinkan badan intelijen PKC untuk membaca dan menyensor email pribadi, pesan dan segala bentuk komunikasi digital lain, demikian menurut laporan The Diplomat.

Soal cuan, perekonomian China tumbuh pesat berkat strategi yang koheren, kapitalisme yang dikendalikan negara.

Reformasi ekonomi yang diperkenalkan Deng Xiaoping pun menjadi dasar China bergabung dalam Organisasi Dagang Internasional (WTO) pada 2001.

Belajar dari kesalahan ekonomi Uni Soviet, China lebih suka menggunakan WTO untuk menjadi pabrik barang-barang konsumsi dunia, memberikan dukungan negara tanpa henti yang membantu perusahaan domestik mendirikan basis manufaktur raksasa, menerapkan kontrol harga, dan mempertahankan kekayaan intelektual.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER