Warga Nekat Masuk Korut Diduga Pernah Membelot ke Korsel

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jan 2022 08:00 WIB
Pria yang nekat melintasi perbatasan Korea Selatan ke Korea Utara pekan lalu diyakini sebagai warga Korea Utara yang sebelumnya membelot ke Korsel pada 2020.
Perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pria yang nekat melintasi perbatasan Korea Selatan ke Korea Utara pekan lalu diyakini sebagai warga Korea Utara yang sebelumnya membelot ke Korsel pada 2020.

Sebelumnya, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan pihaknya melakukan pencarian menindaklanjuti kasus penyeberangan seorang warga di sisi timur Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua negara Korea, dikutip dari Reuters.

"Otoritas meyakini orang tersebut merupakan pembelot Korea Utara dan tengah melakukan proses verifikasi fakta yang sesuai," kata Kementerian Pertahanan Nasional Korsel, Senin (3/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat kementerian kemudian mengatakan pada reporter bahwa pria 30-an itu pernah masuk ke Korsel pada November 2020.

"Rekaman menunjukkan ia memiliki tampilan identik dan berpakaian seperti orang yang menyeberang dari Utara di 2020," kata pejabat itu.

Sementara itu, penyelidik tengah mencari tahu apakah pergerakan yang terjadi di wilayah utara perbatasan merupakan ulah pasukan Korut yang mengawal pria itu. Pemerintah Korsel juga tak berpikir penyeberangan pria tadi merupakan upaya spionase, tambah pejabat itu lagi.

Media Korsel melaporkan si pembelot memiliki pengalaman sebagai pesenam dan membantunya memanjat pagar, tetapi otoritas tak dapat mengonfirmasi informasi itu.

Pejabat ini juga menyampaikan Korut telah mengakui pesan Korsel yang dikirim lewat hotline antar-Korea terkait insiden ini, tetapi tak memberikan detail lebih lanjut terkait wajah si pembelot.

Sebelumnya, JCS mendeteksi pergerakan warga tersebut pada Sabtu (1/1) pukul 21.20 waktu setempat di bagian timur zona demiliterisasi.

"Kami mendapat kepastian bahwa orang tersebut menyeberangi perbatasan Jalur Demarkasi Militer pada sekitar pukul 22.40 dan membelot ke (Korea) Utara," demikian pernyataan JCS seperti dikutip dari Reuters, Minggu (2/1).

Sementara itu, tindakan menyeberangi perbatasan dua Korea ini merupakan tindakan ilegal dan berbahaya, mengingat keduanya tengah berperang dan Korut yang menerapkan pembatasan ketat akibat Covid-19.

Pada September 2020, pasukan Korut sempat menembak mati seorang pejabat perikanan Korsel yang hilang di laut dan membakar jenazahnya. Pihak Korut meminta maaf dan mengatakan tindakan itu dilakukan sebagai pencegahan anti-pandemi Covid-19.



(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER