Hampir 98 ribu anak-anak di Peru menjadi yatim atau piatu kehilangan orang tua atau pengasuh utamanya imbas terinfeksi Covid-19. Negara ini memiliki tingkat kematian virus corona tertinggi di dunia.
"Sayangnya negara kita punya hampir 98.000 anak yang kehilangan ayah, ibu, atau wali mereka selama pandemi," kata Menteri Perempuan Peru, Anahi Durand, mengutip jumlah data yang dirilis jurnal The Lancet, yang dikutip AFP, Jumat (7/1).
Lihat Juga : |
Menurut perhitungan AFP, Peru menduduki posisi tertinggi dalam total kasus kematian Covid-19, dengan lebih dari 6.000 orang per satu juta meninggal akibat virus itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Peru saat ini memberikan dana pensiun sebesar US$50 atau Rp700 ribu setiap dua bulan kepada lebih dari 18 ribu keluarga.
Durand berharap bantuan bisa diperluas, termasuk untuk memenuhi dukungan psikologis, pendidikan dan mampu menjangkau lebih dari 83 ribu anak serta remaja.
Masalah utama di bawah sistem saat ini, lanjut dia, adalah banyak keluarga yang tak memiliki persyaratan yang diperlukan untuk menerima bantuan.
"Banyak keluarga datang kepada kami dan ingin mengakses pensiun, tetapi mereka tidak memiliki akta kematian untuk Covid-19, pada gelombang pertama dan kedua orang meninggal di rumah, mereka tidak memiliki persyaratan untuk mendapatkan sertifikat itu," jelas Durand.
Negara berpenduduk 33 juta itu, tengah mengalami gelombang ketiga Covid-19.
Hingga kini total kasus Covid-19 di Peru mencapai dua juta kasus dan lebih dari 202.900 orang meninggal.